Kota Malang, blok-a.com – Oleh-oleh khas Kota Malang ada yang baru untuk dibawa saat arus balik Lebaran 2023 di kota rantauan.
Oleh-oleh itu adalah Mie Bakar Celaket. Mie Bakar Celaket bisa tahan sampai dua hari dan cocok dibuat untuk oleh-oleh khas Malang saat arus balik lebaran 2023.
Owner Mie Bakar Celaket, Isminarto membenarkan, Mie Bakar Celaket bisa dijadikan oleh-oleh untuk wisatawan yang sedang libur Lebaran 2023 di Kota Malang.
Isminarto menjelaskan, Mie Bakar Celaket bisa tahan hingga dua hari. Hal ini karena bungkus mie dari alumunium foil.
“Iya ini kan dibakar supaya tetap hangat ya saya bungkus saja dengan alumunium foil,” kata dia beberapa waktu lalu.
Bungkus alumunium foil itu pun dipakai di semua menu Mie Bakar Celaket. Bungkus alumunium foil ini pun selain untuk menjaga ketahanan makanan, juga agar menaikkan kelas olahan Mie Bakar Celaket.
“Kalau pakai kertas minyak atau yang lain kayak sudah biasa. Saya pakai alumunium foil itu supaya kualitasnya naik. Pelanggan di sini menghabiskan uang puluhan ribu masak bungkusnya gak berkualitas,” ujarnya.
Dia menjelaskan, banyak wisatawan dari luar kota seperti Solo hingga Jakarta menjadikan Mie Bakar Celaket ini sebagai oleh-oleh.
“Ada yang dari Solo dan dari Jawa Timur itu banyak. Makannya alumunium foil ini biasanya dua hari bertahan bisa,” ujarnya.
Menu dan Harga Mie Bakar Celaket
Jika Anda tertarik, berikut kami ulas Mie Bakar Celaket dari cita rasa dan harga serta lokasinya.
Jika bosan dengan mi yang itu-itu aja, mungkin Mie Bakar Celaket di Kota Malang bisa jadi pilihan.
Mi Mie Bakar Celaket ini mempunya cita rasa unik. Sebab, sebelum disajikan mi itu dibakar. Terlihat pembakaran itu dilakukan sebelum disajikan ke pelanggan.
Ada 20 varian menu yang disajikan di Mie Bakar Celaket. Harganya relatif murah, yakni Rp 19 ribu dan Rp 30 ribu.
Lokasinya sendiri kini ada dua. Pertama ada di Jalan Celaket Gang 1 Kota Malang dan kedua di Jalan Tawangmangu atau dekat Pasar Tawangmangu Kota Malang.
Blok-a.com berkesempatan untuk ke kedai keduanya. Di kedai yang berada di Pasar Tawangmangu itu memang khusus untuk pelanggan yang makan di tempat. Sementara yang di kedai pertama untuk penjualan dari ojek online.
“Iya mas kami buka di sini khusus untuk yang makan ditempat atau dine-in kalau yang di Celaket itu untuk order online saja,” kata Owner Mie Bakar Celaket, Isminarto ke blok-a.com.
Terdapat dua lantai di kedai baru itu. Di lantai pertama hanya ada beberapa bangku dan tempat untuk memesan. Selain itu, juga terdapat dapur untuk memasak mi.
Di lantai satu itu juga terdapat dapur yang bisa dilihat langsung cara pembakaran mi. Terlihat pegawai yang kebanyakan perempuan itu membakar mi yang berada di alumunium foil.
Di lantai kedua bangku cukup banyak. Pelanggan pun nampak nyaman karena jarak tempat duduk cukup luas.
Selain itu juga terdapat dapur khusus untuk membuat minuman.
Biasanya di Mie Bakar Celaket ini yang menjadi primadona adalah menu mie bakar daging asap keju mozarela.
“Kalau di sini yang paling laris itu varian daging asap mozarela,” ujar pemilik Mie Bakar Celaket.
Blok-a.com pun berkesempatan menikmati menu paling laris itu beserta es teh sebagai pelepas dahaga.
Menu itu disajikan masih terbungkus alumunium foil dan sebuah piring.
Saat dibuka, tercium bau harum mi dan juga gurih dari bumbu serta keju mozarela yang telah meleleh di atas mi.
Di atas mi juga terdapat daging asap berbentuk bulat.
Untuk makan seporsi menu ini juga disediakan sumpit.
Saat masuk ke lidah rasa Mie Bakar Celaket itu sungguh nikmat. Mi nya kenyal dan harum bekas dibakar cukup sopan masuk ke dalam mulut.
Saosnya pun cukup banyak dan meresap ke mi. Alhasil kalau menikmati Mie Bakar Celaket disediakan tisu untuk membersihkan sisa saos berwarna merah.
Seporsi Mie Bakar Celaket ini pun meski banyak saosnya tidak membuat enek. Sebab, ada daging asap dan juga gurih bakaran yang membuat lidah ingin menikmati terus hingga habis.
Salah satu pelanggan yang menikmati Mie Bakar Celaket, Rina juga sepakat dengan blok-a.com. Mahasiswi UIN Malang itu sudah dua kali ke Mie Bakar Celaket.
“Dan gak pernah bosan mas ke sini. Saya suka rasanya dan hanya di Kota Malang saja mi seperti ini,” kata dia yang datang bersama tiga temannya. (bob)
(bob)