Blok-a.com – Baru-baru publik dihebohkan dengan kasus penemuan janin di dalam perut bayi laki-laki yang baru berusia 28 hari. Peristiwa langka itu terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bayi laki-laki tersebut diketahui lahir di RSUD W. Z. Yohanes Kupang melalui persalinan Caesar pada Selasa 18 April 2023. Namun dokter menemukan janin di dalam bayi tersebut setelah 28 hari kemudian
Berikut deretan fakta terkait penemuan janin di dalam perut bayi laki-laki berusia 33 hari.
1. Berawal Dari Benjolan di Perut
Penemuan janin didalam perut bayi laki-laki itu berawal dari benjolan yang ada diperutnya. Bayi itu kemudian dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami gangguan buang air besar.
Awalnya bayi itu didiagnosis terdapat tumor di dalam perutnya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasil USG menunjukkan di dalam perut bayi itu terdapat bentukan tulang belakang dan organ gerak menyerupai kaki dan tangan.
“Hasil USG itu tim dokter menyimpulkan sebagai Fetus in Fetu atau adanya janin di dalam perut bayi,” ungkap Wakil Direktur Pelayanan RSUD W. Z Yohannes Kupang, Stef Soka, dikutip dari Detikcom, Sabtu (27/5/2023).
2. Baru Diketahui Saat Usia 28 Hari
Bayi laki-laki itu sebenarnya telah dilahirkan secara caesar pada 18 April lalu. Namun, janin di dalam perutnya baru diketahui saat sang bayi berusia 28 hari.
“Bayi tersebut dilahirkan oleh pasien dari Kabupaten Rote Ndao secara operasi caesar pada 18 April lalu,” kata Stef Soka.
3. Dinamakan Kondisi fetus in fetu
Berdasarkan hasil USG, tim dokter menyimpulkan bahwa janin di dalam perut bayi itu ialah fetus in fetu. Kelainan janin langka itu terjadi saat proses embrio di dalam kandungan ibu selama sembilan bulan.
“Setelah proses perkembangan janin tumbuh di dalam perut bayi yang dikandung. Dengan berjalannya waktu, janin tersebut tidak mendapat aliran darah dan nutrisi makanan sehingga kondisi janin tidak berkembang secara sehat akan mati,” ungkapnya.
4. Berujung Dioperasi
Bayi berusia 33 hari itu akhirnya harus dioperasi untuk mengambil janin yang ada di dalam perutnya. Ia menjalani operasi di RSUD WZ Johannes Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (25/5/2023).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD WZ Johannes Kupang Stef Soka menuturkan kondisi bayi saat ini masih lemah. Meski begitu, hemodinamik atau dinamika aliran darah bayi tersebut masih stabil.
Proses operasi berlangsung sekitar empat jam. Kini, kondisi bayi tersebut dalam pemantauan intensif selama tiga sampai lima hari ke depan.
“Kondisinya masih lemah, namun luka operasinya terawat baik. Hanya memang kondisi gerakan usus belum stabil,” ungkap Soka