Blok-a.com – Konser Slank dalam rangka perayaan HUT Kota Semarang yang digelar pada Minggu (22/5/2023) di Stadion Diponegoro sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan tersebut membuat aparat keamanan terpaksa menambakkan gas air mata untuk meredam suasana yang tak kondusif. Alhasil konser sempat dihentikan namun kemudian dilanjutkan karena situasi dapat dikendalikan.
Berikut fakta-fakta mengenai kericuhan penonton dalam konser Slank di Semarang.
1. Kronologi Kericuhan
Kericuhan terjadi bermula saat Slank baru saja menyanyikan beberapa lagu. Penonton di luar stadion Diponegoro memaksa untuk masuk ke dalam area konser saat Kaka dan kawan-kawan menyanyikan lagu Virus.
Karena situasi kurang kondusif, Kaka meminta rekan-rekan satu band-nya mengulang lagu tersebut lantaran terganggu dengan pemandangan itu.
Para petugas keamanan yang kerepotan menjaga ketertiban pun membuat Kaka ikut memberikan imbauan kepada para penonton yang ingin memaksa masuk.
“Yang di luar ngaco menggangu suara yang ada di dalam, yang ada di luar tolong jangan buat kericuhan, suara kita pasti kedengaran kok sampai luar,” kata Kaka dari atas panggung.
2. Petugas Tembakkan Gas Air Mata
Karena keadaan tak kunjung kondusif, para petugas keamanan pun terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan penonton yang nekat ingin menembus pagar.
Suasana pun menjadi semakin makin panas dan bau gas air mata menyeruak kedalam stadion, hingga akhirnya Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dievakuasi oleh aparat keamanan.
Selain Walikota, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan undangan lain juga dievakuasi ke belakang panggung konser. Sebelumnya mereka duduk di panggung VIP yang sudah disediakan kursi-kursi.
3. Pentolan Slank Sempat Emosi
Kerusuhan antar penonton terjadi saat acara tersebut membuat pentolan Slank, Bimbim emosi dan marah kepada salah satu penonton.
“Kampungan, kampungan, kampungan, hey kelihatan dari sini, hey gak bener nih,” kata Bimbim dalam video milik akun TikTok @adebhakti.
“Itu baju hitam yang teriak teriak, tarik sini, hey baju hitam keluar atau gue kesitu, keluar lo, ambil pak,” teriak Bimbim.
Bim-Bim bahkan mempersilakan para penonton yang merasa tidak kuat terutama perempuan untuk naik panggung atau ke tempat yang lebih luas.
“Yang nggak kuat naik aja, terutama yang cewe-cewe, kasihan (bau menyengat dan pedih gas air mata),” katanya.
4. Walikota Semarang Minta Maaf
Pasca kerusuhan, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali memasuki area panggung dan menyampaikan permintaan maaf ke semua pihak.
“Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, Pak Kajari, dan semua yang mengawal menyaksikan Slank di sini, terima kasih. Pada Slank, semuanya, mohon maaf, kalau ada yang belum bisa masuk,” kata Wali Kota yang kerap disapa Ita itu.
Walaupun diwarnai kericuhan, Ita mengaku tidak kapok untuk mengundang Slank lagi ke Semarang.
“Tapi nanti kita juga akan panggil lagi Slank, semoga ke depan kita bisa mengundang lagi. Ulang tahun Kota Semarang semoga semakin baik dan bergerak bersama,” tandas Ita.
(hen)