Banyuwangi, blok-a.com — Si jago merah melahap dua kapal nelayan di Pelabuhan Masami, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, sontak viral di media sosial, Senin (2/12/2024). Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, berawal dari salah satu kapal yang kemudian menyebar ke kapal di sebelahnya.
Berikut fakta-fakta terkait insiden kebakaran dua kapal nelayan di Dermaga Masami Banyuwangi:
1. Kronologi Kebakaran
Kapal yang bernama Bahtera Makmur dan Dinda Jaya, awalnya sedang bersandar dan bersebelahan. Menurut saksi mata, api muncul terlebih dahulu dari kapal Bahtera Makmur. Kemudian api merambat dan berkobar dengan cepat ke kapal Dinda Jaya.
Diketahui kedua kapal tersebut sudah lama tidak beroperasi dan hanya sandar di dermaga selama sekitar 7 hingga 8 bulan. Posisi kedua kapal yang berdekatan, terlebih sebagian besar badan kapal terbuat dari kayu, membuat api dengan mudah menyebar.
Berdasarkan keterangan yang beredar, berawal sekitar pukul 12.15 WIB saat TW sedang beristirahat di kamar nahkoda kapal. Kemudian salah seorang petugas kebersihan membangunkan TW dan mengatakan bahwa kapal terbakar.
Dengan spontan ia berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan yang dia miliki, supaya api tidak menyebar kemana-mana. Namun upaya yang dilakukan TW sia-sia, dengan cepat api menyebar hingga membakar KM Bahtera Makmur yang ada di sampingnya.
2. Korban Jiwa
Akibat kebakaran, KM Bahtera Makmur terseret arus ke tengah laut setelah tali sandarnya putus karena terbakar. Sementara itu, KM Dinda Jaya tetap berada di dermaga. Seorang Anak Buah Kapal (ABK), TW (26) asal Pekalongan, mengalami luka bakar ringan di tangan kiri saat berusaha memadamkan api.
Selain TW, korban lainnya adalah AS, Komandan Regu Petugas Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi. AS pingsan di lokasi karena terlalu lelah memadamkan api.
3. Kendala Pemadaman
Dalam proses pemadaman api beberapa pihak, seperti Kapal patroli Polairud X-1033, tiga unit PMK Banyuwangi, kapal TB Perkasa07, TB Joyoboyo, AHTS Triton, dan kapal Basarnas dikirim untuk membantu tim pemadam kebakaran.
Meskipun demikian, api terus membakar kedua kapal tersebut walaupun sudah melibatkan banyak pihak. Sementara KM Bahtera sudah terdorong ke tengah Selat Bali, dan KM Dinda Jaya masih berada di dermaga.
Kebakaran ini mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp20 miliar, sementara pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pasti terkait penyebab kebakaran kapal tersebut.
Penulis: Tegar Putra F (Mahasiswa Magang UTM)