Surabaya, blok-a.com – Memasuki medio 2023, secara konsisten kinerja ekonomi Provinsi Jawa Timur terbaca positif.
Ketua Masyarakat Ekonomi (MES) Provinsi Jatim, Emil Elestianto Dardak yang baru dilantik, mengatakan indikator kinerja ekonomi di lihat dari produk domestik regional bruto (PDRB) Triwulan I, di 2023 tumbuh sebesar 4,95 persen year-on-year (y o y).
Dengan begitu, Provinsi Jatim menjadi penyumbang terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99 persen.
Kinerja positif perekonomian di Jatim ini didominasi oleh kontribusi industri pengolahan sebesar 31%, diikuti sektor perdagangan 19,13% dan disusul oleh sektor pertanian 10,76% dari PDRB Jawa Timur.
Indikator positif lainnya terlihat pada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2022 sebesar 72,75%, meningkat 0,85% dari 2021.
Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun, bulan Februari 2023 tercatat 4,33%, turun jika dibandingkan bulan Februari 2022 sebesar 4,81%.
Bahkan persentase penduduk miskin menurun pada September 2022 sebesar 10,49% terhadap September 2021 sebesar 10,59%.
Dengan jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4,236 juta orang, menurun 23,09 ribu orang terhadap September 2021 sebesar 4,259 juta orang.
“Alhamdulillah dengan adanya peningkatan ini umur harapan hidup masyarakat Jatim jadi lebih panjang,” katanya, usai dilantik Erick Tohir, Rabu (14/6/2023).
Emil Dardak mengakui untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Jatim, dibutuhkan kolaborasi dengan semua stakeholder.
Pasalnya, MES wilayah sendiri merupakan wujud kolaborasi nyata berbagai stakeholder.
“MES telah membuktikan diri sebagai motor penggerak ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Sistem ekonomi berlandaskan prinsip syariah mampu memberi alternatif adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat,” tutur Emil Dardak.
“Bisa dikatakan kita di Jawa Timur memiliki slogan yang cukup agresif, di mana kita ingin benar-benar menjadikan Jawa Timur adalah pusat perekonomian syariah,” imbuh Wakil Gubernur Jatim ini.
Potensi Jatim Luar Biasa
Pada kesempatan yang sama, Emil yang juga didapuk sebagai Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jawa Timur menyebut Jatim punya potensi luar biasa dalam perekonomian syariah.
Katanya, keunggulan komparatif milik Jatim yakni mayoritas beragama Islam yang berpotensi sebagai base serta terdapat 6.864 pondok pesantren dengan lebih dari satu juta santri juga kurang lebih total 38 ribu masjid dapat dijadikan penggerak ekonomi syariah.
“Kaitannya dengan santri di pondok pesantren ini, mereka adalah generasi muda intelektual yang kita yakini bersama-sama istikamah dalam mendorong tegak peran ekonomi syariah di Jawa Timur,” ungkap Emil.
Di Jawa Timur juga terdapat sekitar 1.581 Koperasi Pondok Pesantren atau yang dikenal sebagai Kopontren yang diberi penguatan oleh pihak Pemprov Jatim.
“Kita telah memiliki One Pesantren One Product atau OPOP, namun setelah dijalankan kita menemukan isu baru bahwa jika hanya mengurus satu produk saja akan sulit bagi pesantren mengembangkan kemampuan pengelolaan usaha yang mumpuni,” ucapnya.
“Untuk itu, kita berikan penguatan modal pada koperasi melalui Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jatim. Kita juga kembangkan dari product oriented menuju institutional oriented. Maka captive ini dapat memberi softskil tambahan,” sambungnya.
Salah satu konsep pengembangan ekonomi syariah di Jatim dimulai dari pemberdayaan industri halal di Jatim melalui benerapa program, seperti fasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM dan RPH, pengembangan halal tourism, pameran produk unggul, OPOP, East Java Halal Industri Festival, serta Aplikasi Sitem Informasi Produk Halal (SIPAHALA).
“Alhamdulillah salah satu program pemberdayaan kami yakni OPOP dinobatkan sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2022 oleh Kemenpan RB dan Jatim baru saja dinobatkan sebagai Juara Umum dalam Anugerah Adinata Syariah yang digelar KNEKS 2023. Tentu menjadi pemacu semangat kami untuk berkontribusi lebih besar lagi,” ungkap Emil.
Menutup pidatonya, Emil bersama dengan seluruh jajaran pengurus MES Jatim berkomitmen untuk memberikan kontribusi luar biasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkeadilan.
“Kami terus berupaya mengembangkan berbagai program inovatif dan memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Jawa Timur. Juga senantiasa bertanggungjawab dengan disertai integritss, keikhlasan, dan keberpihakan kepada kepentingan umat dalam menjalankan tugas,” pungkasnya.(kim)