Blok-a.com – Fenomena badai Matahari dahsyat yang awalnya diprediksi terjadi pada tahun 2025, kini diperkirakan datang lebih awal, yakni pada akhir 2023.
Fenomena badai Matahari sendiri merupakan lonjakan pelepasan energi Matahari melalui titik-titik tertentu karena terjadinya gangguan magnetik.
Dua penyebab paling umum dari badai geomagnetik ialah lontaran massa koronal atau coronal mass ejections (CME) yang merupakan ledakan plasma dari permukaan Matahari.
Kecepatan angin Matahari ataupun plasma yang dilepaskan ini memengaruhi kekuatan dari badai Matahari. Artinya, semakin cepat kekuatan angin, maka semakin kuat badai yang terjadi.
Badai Matahari dapat menyajikan pemandangan aurora indah pada malam hari bagi mereka yang tinggal di garis lintang utara atau selatan Bumi.
Meski menyajikan pemandangan indah, badai Matahari yang kuat juga dapat memiliki efek serius pada aktivitas manusia. Dirangkum Blok-a.com dari berbagai sumber, berikut lima dampak badai Matahari.
Merusak Satelit
Salah satu dampak yang akan terjadi ketika badai Matahari adalah gangguan pada satelit. Hal ini disebabkan karena satelit berhadapan langsung dengan Matahari.
Kerusakan satelit akibat badai Matahari ini pernah dialami oleh perusahaan Elon Musk, Space X pada 4 Februari 2022 lalu. Saat itu, 40 dari 49 satelit Elon Musk yang diluncurkan ke orbit rendah, sekitar 210 km di atas Bumi dilaporkan rusak dan terbakar.
Gangguan Jaringan Listrik
Gangguan jaringan listrik juga menjadi salah satu dampak dari fenomena badai Matahari. Hal ini lantaran gangguan pada medan magnetik Bumi, dapat menyebabkan terbukanya celah medan magnetik Bumi sekitar kutub.
Sehingga partikel bermuatan proton dan elektron dapat masuk ke atmosfer Bumi, membentuk aurora dan dapat bisa menginduksi jaringan listrik.
Gangguan listrik akibat fenomena badai Matahari ini pernah terjadi pada 13 Maret 1989 di Quebec, Kanada. Saat itu, jaringan listrik di seluruh penjuru kota mengalami pemadaman hingga 12 jam.
Melumpuhkan Internet
Dampak selanjutnya yang ditimbulkan oleh fenomena badai Matahari adalah gangguan sinyal internet. Hal tersebut dikarenakan kabel bawah laut internet menggunakan repeater untuk memperkuat sinyal dalam jarak jauh.
Repeater ini rentan terhadap gangguan listrik, dan jika bahkan salah satu dari mereka tidak berfungsi, secara teoritis dapat meruntuhkan seluruh rute bawah laut.
Pemadaman internet ini tentu berpotensi menjadi bencana besar, sebab akan mengganggu segala hal di Bumi, seperti gangguan komunikasi, rantai pasokan, sistem medis, hingga pasar saham.
Mengganggu Fungsi GPS
Selain listrik dan internet, badai Matahari juga dapat mengganggu kemampuan navigasi GPS karena terhubung dengan satelit.
Jika satelit mengalami kerusakan, maka dapat mengganggu fungsi GPS, yang berdampak pada beberapa sektor meliputi penerbangan, maritim, robotika, transportasi, pertanian, militer, dan sebagainya.
Potensi Kerugian Ekonomi
Fenomena badai Matahari juga bisa mengakibatkan penurunan ekonomi, khususnya terhadap bisnis yang bergantung pada layanan internet dan komunikasi.
Jika akses ke internet terputus, transaksi e-commerce, operasi perbankan, dan bisnis online lainnya akan terhenti. Dampaknya akan terasa dalam rantai pasokan global dan mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
(hen)