Deteksi Banjir di Kota Malang, BPBD Pasang 7 EWS, Ini Lokasinya

EWS yang terpasang di salah satu lokasi di Kota Malang untuk deteksi banjir (dok. BPBD Kota Malang for blok-a)
EWS yang terpasang di salah satu lokasi di Kota Malang untuk deteksi banjir (dok. BPBD Kota Malang for blok-a)

Kota Malang, blok-a.com– Pemkot Malang masih mendapat permasalahan dalam menangani banjir.

Pada satu minggu yang lalu, 17 titik di Kota Malang mengalami genangan air akibat hujan deras.

Sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, terutama banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang berencana menambahkan tujuh unit sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS).

Sistem peringatan dini (EWS) berfungsi sebagai radar untuk mendeteksi bencana seperti banjir di Kota Malang.

Tujuh titik yang akan dipasangi EWS meliputi Jalan Mergan Lori II B, Jalan Muharto Gang III, Jalan Raya Tlogomas, dan Jalan A Yani Utara.

Selain itu, EWS juga akan dipasang di Jalan Sunandar Priyo Sudarno, Jalan Jaksa Agung Suprapto, serta Jalan Ki Ageng Gribig. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam mengantisipasi dan merespons dini terhadap potensi bencana banjir di Kota Malang.

Namun, upaya tersebut masih belum sepenuhnya menanggulangi permasalahan genangan dan banjir secara keseluruhan.

“Tentu tidak semuanya langsung, penambahan akan dilakukan secara bertahap,” kata Ryan Staff Perencanaan BPBD Kota Malang Rabu (5/4/2023) Siang.

Kota Malang akan memiliki total 13 unit Early Warning System (EWS) dikarenakan penambahan 7 unit.

“Sebelumnya, Kota Malang hanya memiliki enam unit EWS yang terletak di Jalan Candi, Jalan Bukit Barisan, Jalan Sawojajar, Jalan Sudimoro, Jalan Blimbing, dan Jalan Bareng Gang 2,” ujarnya.

Jumlah ini masih belum mencapai target minimum yang dimiliki suatu daerah perihal jumlah alat pendeteksi banjir sebanyak 26.

“Sebelum menginstal EWS, kami melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai keuntungan dan cara kerja EWS dalam memberikan peringatan dini terhadap bencana, sehingga dapat memberikan peringatan dini tentang ancaman bencana,” tambahnya.

“Setelah mengadakan sosialisasi, kami berharap agar masyarakat dapat lebih memahami peran dan fungsi pemerintah dalam menghadapi masalah banjir, terutama di daerah-daerah yang sering mengalami kenaikan tinggi air dan sering terdampak banjir,” tandasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?