blok-a.com – Rabu (6/09/2023), api kebakaran di Bukit Teletubies Bromo mulai terlihat membesar akibat penggunaan flare pada foto prewedding. Serpihan bara dari flare yang mengenai rumput keringlah yang menjadi penyebabnya.
Kebakaran ini viral di media sosial, karena ada postingan video di medsos yang memperlihatkan para pengantin dan fotografer. Pada video terlihat mereka sedang bersiap-siap meninggalkan lokasi diiringi api yang semakin membesar.
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana membenarkan, bahwa kebakaran di bukit Teletubbies dikarenakan flare. Jadi salah satu dari lima flare asap meletus saat dinyalakan, sehingga mengeluarkan percikan api. Yang akhirnya membakar rumput kering di Padang Savana bukit Teletubbies tersebut.
Berikut fakta yang telah dirangkum blok-a.com mengenai kebakaran besar ini;
- Telah Ditetapkan Satu Tersangka
Manajer wedding organizer (WO) berinisial AWEW (41) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kebakaran di bukit Teletubbies. Sebelumnya pihak polisi memeriksa 6 orang yang telah diamankan, namun hanya sang manajer yang ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan ini berdasarkan sang manajer yang berperan sebagai pemberi izin serta sebagai penggagas ide penggunaan flare. Mereka tidak memiliki izin.
Tersangka dijerat dengan Pasal 50 ayat 3 huruf D juncto Pasal 78 ayat 4 UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dalam Pasal 50 ayat 2 huruf b juncto Pasal 78 ayat 5 UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan/atau Pasal 188 KUHP.
Ancaman hukumannya penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar. Sedangkan untuk untuk 5 orang saksi lain masih diperiksa lebih lanjut untuk pendalaman kasus.
- 1 Titik Api Belum Padam
Update pada hari Minggu (11/09/2023) kemarin, terlihat 1 titik api belum padam dikarenakan medan yang extrem. Tim pemadam menggunakan teknik water bombing untuk mempermudah pemadaman.
Dari kurang lebih 50 hektar lahan yang terbakar, terdapat total 6 titik kebakaran yang telah dilakukan usaha pemadaman. Usaha pemadaman ini dilakukan oleh BNPB, BB TNBTS, BPBD, MAPI, dan berbagai lapisan ikut membantu mempercepat pemadaman.
- Bromo Ditutup
Dampak dari kebakaran ini dilakukan penutupan di semua akses masuk menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Penutupan dimulai Minggu (10/09/2023) pukul 19.00 WIB, sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Penutupan ini bertujuan untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung. Akibatnya beberapa usaha wisata lumpuh, dikarenakan tidak adanya pengunjung.
Namun akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang dan masyarakat Desa Ngadas, Kabupaten Malang. Sedangkan bagi masyarakat yang akan melintasi jalur Malang-Lumajang-Malang melalui Poncokusumo dan Senduro dihimbau untuk mencari jalur alternatif lain.
Pihak TNBTS juga menghimbau untuk para pengunjung, pelaku usaha wisata, serta warga sekitar untuk menjaga Kawasan TNBTS dari kebakaran hutan.
Dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya, seperti petasan kembang api, dan flare demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama. Serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam Kawasan TNBTS.(mg4)