Dampak Cuaca Ekstrem, Polsek Tegaldlimo Bagikan Sembako Kepada Nelayan Desa Kalipait

img 20221226 wa0051
Anggota Polsek Tegaldlimo ketika membagikan paket Sembako kepada nelayan Desa Kalipait dengan cara door to door, Senin (26/12/2022) (blok-a.com/Kuryanto)

Banyuwangi blok-a.com – Dampak cuaca ekstrem, nelayan Banyuwangi mengurungkan pergi melaut dikarenakan gelombang laut tinggi dan angin kencang.

Cuaca ekstrem di musim penghujan tahun ini, sangat dirasakan oleh nelayan Banyuwangi, khususnya nelayan desa Kalipait. Tidak melautnya para nelayan ini mengakibatkan perekonomiannya terganggu.

img 20221226 wa0052
Anggota Polsek Tegaldlimo ketika membagikan paket Sembako kepada nelayan Kalipait, Senin (26/12/2022). (blok-a.com/Kuryanto)

Seperti dirasakan nelayan Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo mereka harus menganggur dampak cuaca ekstrem.

Bahkan, ada beberapa nelayan yang nekad melaut namun hasilnya tidak memuaskan. Ikan yang didapat hanya ikan kecil, dan harga jualnya pun tidak maksimal.

“Nelayan yang nekat melaut dapatnya hanya ikan-ikan kecil, yang harga jualnya sangat murah,” kata Kapolsek Tegaldlimo, Iptu Lita Kurniawan, Senin (26/12/2022)

Melihat penderitaan nelayan di musim paceklik ini Polsek Tegaldlimo langsung turun ditengah masyarakat untuk memberikan bantuan kepada nelayan yang terdampak cuaca ekstrem ini.

Bantuan berupa Paket Sembako diberikan dengan cara door to door kepada nelayan Desa Kalipait.

“Penyaluran bantuan paket Sembako ini sebagai rasa sosial Polsek Tegaldlimo kepada nelayan yang saat ini tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem,” ujar mantan Kasi Humas Polresta Banyuwangi.

Iptu Lita mengungkapkan, penyaluran bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat kecil. Dan aksi tersebut sebagai bentuk rasa sosial kemanusiaan, serta menumbuhkan sikap tidak adanya sekat antara Polri dengan masyarakat.

“Kegiatan ini tidak lain sebagai upaya Polri yang peka terhadap situasi dan keadaan di tengah masyarakat,” tegasnya.

Sementara, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca buruk hampir merata melanda seluruh wilayah Banyuwangi.

Fenomena ini terjadi karena momen pergantian tahun ini adalah fase puncak musim penghujan.

“Karena pada bulan Desember hingga Januari ini, Banyuwangi memasuki puncak musim penghujan,” kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky P Hartiwi.

Menurut dia, kondisi itu juga diperkuat dengan tidak stabilnya kondisi atmosfer bumi. Dimana monsun Asia masih aktif dan fenomena La Nina.

Kemudian udara bertekanan rendah masih dijumpai di area perairan selatan Banyuwangi. Hal itu yang mempengaruhi peningkatan pembentukan awan hujan.

“Juga berpotensi menyebabkan adanya gelombang tinggi, diperkirakan dua sampai empat meter,” ujarnya.

Rezky mengimbau, masyarakat tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.

“Kita imbau saat melaut jangan terlalu ke tengah. Karena potensi gelombang tinggi diprediksi akan terjadi hingga Januari,” cetusnya. (Kur)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com

Ikuti juga saluran Whatsapp kami

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?