KABUPATEN MALANG – Beredar di WAG (Whatsapp Group) yang menyebut Sanusi tidak lama lagi akan dijebloskan ke penjara atas dua kasus korupsi. Pesan itu disebar nomor yang mengaku sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Paslon SanDi sekaligus Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Malang, Darmadi .
Sanusi disebut hanya dimanfaatkan DPC PDIP Kabupaten Malang untuk merebut suara warga Nahdlatul Ulama (NU) dan memenangkan Pilbup Malang 2020.
Setelah menang di Pilbup Malang 2020, Sanusi akan dijebloskan ke penjara. Sementara Didik Gatot Subroto yang merupakan calon wakil bupati dan kader PDIP asli akan menjadi Bupati Malang.

Hal itu tertulis sebagai berikut:
“Intruksi. Semua struktur wajib menggerakan massa dan kader untuk dtg ke TPS memilih SanDi.
Memang Sanusi bukan kader PDI Perjuangan. Dia hanya untuk menggerus suara NU. Dr Umar (Ketua PCNU Kabupaten Malang) sudah ke SanDi. Kiai Marzuki sudah kita kondisikan. Massa NU akan mudah digerakkan, kecuali. Sebarkan surat dukungan Kiai Marzuki untuk meyakinkan mereka.
Dua kasus korupsi Pak Sanusi sudah di Meja KPK. Tinggal diletuskan tahun depan. Kabarkan ke kader Tahun 2021 Bupati Malang adalah Pak Didik (Gatot Subroto) kader asli PDI Perjuangan.
Merdeka!!! Mari Bung Rebut Kembali.”
Menanggapi adanya pesan dari WAG itu, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Malang, Darmadi menyebut pesan tersebut adalah palsu atau informasi hoax semata.
Menurut pria asal Kecamatan Poncokusumo akun tersebut bukanlah berasal dari dirinya dan merupakan sebuah fitnah yang keji.
“Tidak ada informasi yang menyebut kasus Pak Sanusi sudah ada di meja KPK dan meletus tahun depan. Itu tidak benar dan itu bukan dari saya,” kata Darmadi saat dikonfirmasi awak media di Kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, Selasa (8/12).
Darmadi juga menyebut orang yang membuat pesan di WAG itu adalah orang yang tidak senang dengan kepemimpinan Sanusi sebagai Bupati Malang.
“Ya orang itu tidak senang saja dengan SanDi jadi mungkin mengekspresikan kekecewaan,” tuturnya.
Darmadi pun sepertinya tidak ambil pusing terkait adanya pesan hoax itu. Darmadi enggan melaporkan informasi hoax itu ke Bawaslu Kabupaten Malang.
“Ya kami doakan saja supaya orangnya tersadar untuk tidak berbuat fitnah lagi. Dan kami kini juga tengah fokus untuk besok (hari pemungutan suara),” tutupnya.
Discussion about this post