KABUPATEN MALANG – Korban longsor di Perumahan Griya Sulfat Inside, Roland Sumarna (40) ternyata merupakan seorang yang bekerja sebagai developer perumahan. Perusahaan yang ia geluti bernama Roland Property.
Hal itu diungkapkan Ketua RT perumahan tersebut, yakni RT 08, Abdul Karim. Karim pun menjelaskan, seharusnya dengan profesi sebagai pengembang perumahan, Roland tahu bahwa kawasan dibangunnya rumah tersebut riskan terjadinya longsor.
“Ya seharusnya tau. Sebagai sesama developer perumahan. Mungkin harusnya dicek dulu konstruksinya,” kata sosok yang juga merupakan pengembang perumahan itu.
Namun, selama ini Karim enggan bertanya terkait konstruksi bangunan yang dibangun di batas tebing Sungai Bango itu.
“Ya karena tidak etis dan pribadi saya tidak pernah tanya. Terkait kemanan konstruksinya. Pokoknya izin-izinnya sudah lengkap ya welcome saja meskipun dibangun di lokasi yang seperti itu,” kata ia.
Karim pun menilai kemungkinan Roland membangun rumah dengan lokasi dekat dengan tebing sungai itu dikarenakan, pribadi Roland yang suka mendengarkan suara aliran air.
“Ya dia sukai denger kerucukan air. Kan di rumahnya ada kolam ikan juga. Mungkin atas dasar pribadi itu dia bangun di sana,” Karim berpendapat.
Selain itu, rumah di pinggir sungai itu sendiri juga memiliki view yang cukup asri, yakni dipenuhi dengan pepohonan bambu.
“Kalau besok atau kapan bisa ke sana. View depan rumahnya bagus ada pepohonan bambu mungkin karena itu jadi dibangun di sana,” tutup ia.
Sebagai informasi, Roland hingga kini belum ditemukan. Tim gabungan sedang mencari Rolan di aliran sungai sepanjang 10 kilometer. Dimulai dari titik awal di Sungai Bango hingga di sungai di sekitar jembatan Pasar Gadang.
Discussion about this post