KOTA MALANG – Beberapa hari terakhir Kota Malang mengalami cuaca ekstrem. Selain hujan deras, kecepatan angin juga mulai meningkat.
Bahkan membuat sejumlah titik di Kota Malang mengalami pohon tumbang, salah satunya di kawasan Cengger Ayam. Pohon tersebut juga sempat menimpa sebuah mobil jenis Avanza yang diparkir di bawah pohon, Selasa (8/12).
Menanggapi fenomena ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Ali Mulyanto menjelaskan kondisi cuaca angin kecang tersebut merupakan dampak dari badai La Nina.
“Tidak hanya menimbulkan angin kencang tapi juga membuat curah hujan tinggi. Secara nasional, sudah ditetapkan status siaga bencana hidrometeorologi,” katanya.
Di Kota Malang, lanjut Ali, ada tiga jenis bencana yang perlu diwaspadai yaitu pohon tumbang, tanah longsor dan banjir.
“Hari ini, sudah ada beberapa laporan yang masuk (terkait pohon tumbang). Ada lima titik, di Jalan Borobudur, Jalan Kalpataru, sebelah Gor Ken Arok dan kawasan Tunjungsekar dengan satu pohon tumbang di setiap titik,” terang dia.
Ali menguraikan, kecepatan angin juga semakin meningkat sebesar 20 sampai 40 persen. Sehingga, kecepatan angin berada di kisaran 35 sampai 47 detik per jam.
“Saat musim seperti ini, BPBD selalu melakukan upaya kesiapsiagaan untuk meminimalisir dampak bencana,” ujar dia.
Untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang, pihaknya sudah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang untuk melakukan antisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materil.
“Berkaitan dengan pra bencana, DLH dalam hal ini memiliki otoritas untuk melakukan pemotongan pohon yang rentan tumbang. Kemudian saat ada pohon tumbang, petugas BPBD yang melakukan evakuasi,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada cuaca ekstrem.
“Masyarakat agar tetap waspada, utamanya menghadapi cuaca ekstrem dan angin kencang. Jika ada peristiwa atau bencana, segera lapor kepada kami agar langsung ditindaklanjuti,” pungkas dia.