blok-A.com – Polri resmi menurunkan izin bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 2022/2023 yang digelar secara terpusat di Jawa Tengah dan Yogyakarta tanpa kehadiran penonton mulai Senin (5/12/2022) kemarin. Namun, Aremania menyesalkan laga tersebut dilanjutkan di tengah duka dan upaya Aremania memperjuangkan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Aremania Korwil Muharto, Muhammad Jamaluddin menyatakan, seharusnya penyelenggaraan Liga 1 ditunda terlebih dahulu sampai adanya kepastian dan keadilan hukum bagi 135 korban jiwa tragedi Kanjuruhan.
Sikap serupa juga disampaikan sejumlah koordinator wilayah (Korwil) yang tergabung dalam Tim Gabungan Aremania (TGA). Meski begitu, mereka juga tak melarang bila Aremania yang lain bersikap berbeda.
“Kami mengurus usut tuntas ini belum selesai sampai ke persidangan. Kalau Aremania ada yang mau mendukung pertandingan lanjutan Liga 1 sampai ke pekan 17 sistem bubble ini, silakan. Tapi kami yang berposko di TGA, yang sedang dipercaya oleh keluarga korban yang meninggal dunia kami tidak akan mendukung Liga ini berjalan,” ucap pria yang akrab disapa Udin ini, Selasa (6/12/2022).
Udin menyayangkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang tak mengajak pihaknya berkomunikasi mengenai kelanjutan Liga 1 ini.
“Kalau keputusan dari PT Liga Indonesia Baru menyatakan statemen Liga dimulai ya itu hak mereka, tapi mestinya PT LIB menghormati, bukannya kita ini minta dimuliakan bukan. Mestinya kita diajak ngomong, karena kita sedang berduka, dan mereka nggak tahu kalau di Malang ini sampai hari ini Aremania yang ada di TGA itu masih bekerja keras, untuk usut tuntas,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, kompetisi Liga 1 yang digelar dengan sistem bubble dianggap mengurangi rasa kebanggaan suporter lainnya.
“Pertandingan itu kan suatu hal kebanggaan bagi suporter. Kita belum diajak ngomong mereka gimana, padahal kita bagian dari liga itu sendiri,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan, kelanjutan pertandingan sepak bola itu sudah dilakukan kajian dan evaluasi.
“Tentunya didalamnya ada beberapa perbaikan baik terhadap sistem evaluasi, sistem perizinannya, kemudian metode dan kesiapan dari rangkaian pengamanan mulai dari sebelum pada saat pelaksanaan kegiatan dan pasca-kegiatan,” kata Sigit di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Selain itu, Polri telah beberapa kali melakukan rapat koordinasi untuk melakukan perbaikan terkait penyelenggaraan kompetisi olahraga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Semuanya tentunya dilakukan evaluasi dan persiapan yang lebih baik termasuk khususnya terkait dengan aturan-aturan FIFA yang kemudian kita perjelas termasuk masalah penggunaan gas air mata,” tambah dia.(lio)
Discussion about this post