Kota Malang, blok-a.com — Beberapa hari ini Kota Malang dilanda angin kencang. Cuaca ekstrem ini diramalkan oleh BMKG akan berlangsung sampai bulan Februari mendatang.
Masyarakat Malang diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Rupanya, hal ini malah membuat para driver ojek online (ojol) justru kebanjiran orderan makanan.
Seperti yang dialami oleh Rudi, seorang driver ojol makanan Gofood. Dirinya mengaku bahwa saat tanggal 31 Desember 2022 lalu ia kebanjiran orderan.
“Ramai kemarin waktu tahun baru,” ujar Rudi pada wartawan blok-a.com, Selasa (3/1/2023).
Ia mengatakan bahwa jika biasanya ia hanya menerima 10 orderan, namun kemarin dirinya menerima hingga 15 orderan.
“Kalo keuntungan saya dapat sekitar Rp 132.000 untuk 15 orderan itu. Karena saya ga ambil yang jauh-jauh,” jelas Rudi.
Kemudian ada beberapa driver lain yang ternyata mendapat orderan Retavvudeli sampai Arjosari yaitu Dodit.
“Kemarin saya dapat orderan jauh itu sampai Araya. Ongkos masuk nya sampai Rp 27.000 dan dapat tip juga Rp 5.000,” ujar Dodit yang saat itu baru datang setelah mengantar orderan Gofoodnya.
Driver lain yang bernama Epi juga mengatakan bahwa rezeki angin kencang membawanya mengantar orderan sampai ke wilayah Turen.
“Saya juga dapat orderan kemarin ke Turen, dapat Rp 35.000 ongkosnya,” tutur Epi.
Sebelumnya, Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto menjelaskan, angin kencang tidak hanya terjadi di Kota Malang saja.
Fenomena angin kencang ini terjadi di beberapa wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Teguh menjelaskan, penyebab angin kencang ini secara ukum karena adanya pola tekanan rendah di Australia atau tepatnya selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat.
“Sehingga memicu kecepatan angin. Seperti kita ketahui pergerakan angin bertiap dari tekanan tinggi ke rendah,” ujarnya.(mg1/lio)