5 Fakta Erupsi Gunung Marapi Sumbar yang Tewaskan 11 Pendaki

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Blok-a.com – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kolom letusan teramati kurang lebih 3 kilometer (km) di atas puncak. Perisiwa ini juga dibenarkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito.

“Benar. Kondisi Gunung Marapi meletus. Kolom abunya membumbung tinggi ke atas terlihat dari Agam,” jelas Bambang dilansir dari laman BNPB.

Dirangkum Blok-a.com, Senin (4/12/2023), berikut deretan fakta terkait erupsi Gunung Marapi di Sumbar.

1. Alami 9 Kali Erupsi

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan Gunung Marapi mengalami sembilan kali erupsi pada Minggu (3/12/2023) kemarin.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 14.54 WIB dengan durasi 281 detik, sementara erupsi terakhir terpantau pada pukul 17.42 WIB selama 52 detik.

“Erupsi pertama pukul 14.54 WIB dengan amplitudo 30 milimeter dengan durasi 281 detik, tinggi abu vulkanik sekitar 3.000 meter lebih, namun tidak jelas teramati karena terhalang kabut,” ujar Rifandi.

2. Ada 70 Pendaki

Berdasarkan data sistem booking online BKSDA Sumbar, ada sekitar 70 pendaki yang berada di Gunung Marapi. 57 diantaranya masuk melalui Batu Palano, sementara 13 lainnya dari Koto Baru.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 orang berhasil dievakuasi dengan selamat. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik.

“Sebagian pendaki sudah pulang ke rumah, namun yang mengalami luka-luka dievakuasi ke rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi,” kata Abdul Malik.

3. 11 Pendaki Tewas

Abdul Malik juga mengatakan, hingga Senin (4/12/2023), korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 11 orang. Terkait identitas korban, petugas belum bisa memberikannya lantaran masih dalam tahap pendataan.

“11 orang dalam keadaan Mc Delta (Meninggal Dunia), saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah,” ujarnya.

Tim SAR Gabungan hingga kini masih menyusuri jalur pendakian guna mengevakuasi korban yang belum ditemukan. Namun proses evakuasi ini cukup sulit dilakukan, lantaran situasi yang kurang kondusif akibat erupsi masih terus terjadi.

4. Masuk Level II

Saat ini Gunung Marapi berada pada level II atau kategori Waspada. Pihak berwenang telah mengeluarkan sejumlah peringatan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung, pengunjung atau wisatawan untuk tidak mendekati radius tiga kilometer dari kawah/puncak.

Meski demikian, ada beberapa warga di empat kecamatan terdekat yang memilih untuk tetap tinggal di rumahnya masing-masing.

Namun, mereka disarankan tidak ke luar rumah dan memakai masker, agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

5. 14 Kecamatan Alami Hujan Abu dan Batu

Atas peristiwa ini, 14 kecamatan dikabarkan mengalami hujan abu dan batu. Kecamatan yang terdampak hujan abu sebanyak 10 kecamatan yakni, Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Ampek Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan dan Kamang Magek.

Sementara kecamatan yang mengalami hujan abu dan batu ada sekitar 4 kecamatan, yang diantaranya Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek dan Malalak.

(hen)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?