Surabaya, blok-a.com – Media cyber se Jatim melakukan pertemuan besar atau Media Summit 2023 membahas era disrupsi saat ini.
Acara yang diinisasi bertajatim yang berulang tahun ini, bertema ‘Kolaborasi media lokal Jawa Timur menembus batas untuk naik kelas’ di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Rabu, (24/5/2023).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, usai membuka acara itu, mengajak agar pelaku media melakukan konvergensi media ke multiplatform digital.
Salah satunya melakukan capacity building dan institutional building berkelanjutan.
Kata dia, ini penting agar jangkauan media yang bisa diakses masyarakat semakin luas dan bisa meningkatkan kepercayaan terhadap media mainstream.
“Berbagai tantangan membuat media harus beradaptasi di tengah disrupsi informasi. Karenanya, penguatan demi penguatan harus dibangun sebab capacity building dan institutitional building merupakan suatu keniscayaan dari percepatan perubahan pada ekosistem global, nasional, regional maupun lokal,” ungkapnya.
Sesuai data We are social lembaga riset digital global di Amerika, pengguna internet di Indonesia 2023 berjumlah 212,9 juta jiwa atau sekitar 77% dari total penduduk Indonesia.
Sedangkan, pengguna media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta jiwa atau sekitar 60,4% dari total populasi.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga sangat bergantung pada ponsel untuk mengakses internet 8 jam sehari.
Bahkan, akses media sosial juga sangat tinggi, 4 dari 10 penduduk Indonesia memiliki akun media sosial lebih dari 1.
“Akses internet yang sangat tinggi, dan tingkat kepercayaan masyarakat adalah modal utama bagi media untuk merebut pasar bisnis media,” terang Khofifah.
Survei Kompas
Dari data survei harian Kompas mengungkap, media massa merupakan sumber informasi terpercaya masyarakat.
Televisi kini masih menjadi sumber informasi yang paling dipercaya masyarakat sebesar 53,2% di atas media sosial dan media lainnya.
Khofifah menambahkan, berdasarkan data 1 dari 15 media terverifikasi dewan pers berada di Jatim.
Kemudian potensi pasar bisnis di Jatim terbesar kedua di Indonesia.
Namun, media traffic tertinggi berada di Jakarta sebesar 170 juta pengakses, sedangkan Jatim yang terbesar kedua hanya 5 juta pengakses.
“Perbandingan yang cukup jauh, maka esensi pertemuan kita hari ini salah satunya untuk menjawab itu. Utamanya, melalui kehadiran para pakar insan media dan pakar digital IT,” tegasnya.
Untuk itu, di era transformasi digital media tetap bisa eksis dan cepat beradaptasi, Gubernur Khofifah kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar media.
Namun juga membuka peluang kerjasama antara media dengan pakar digital IT.
“Cara pandang terhadap ekosistem global adalah ketika terjadi perubahan ekosistem digital pengaruhnya akan masuk mulai tingkat nasional, regional dan lokal. Termasuk di dalamnya media digital di Jatim,” tuturnya.
Cara ini, kata dia, bisa dikupas secara lebih detail dan komprehensif saat pakar-pakar media dan digital IT melakukan dialog. Artinya, membangun dan mempertemukan sinergitas dengan berbagai media dan sektor lainnya.
“Tidak cukup media dengan media. Tapi ada aspek teknologi IT yang memungkin dibangun jejaring baru sehingga bisa menggeliat lebih cepat dan resonansinya lebih besar. Ditambah kolaborasi menjadi kekuatan yang bisa meringankan beban media,” jelasnya.
Ke depan, Gubernur Khofifah pun berharap kolaborasi dan sinergitas serta dialog yang dilakukan pakar media serta digital IT mampu menemukan solusi dari setiap action plan yang sudah dirangkai secara detail dan sistematis produk Jadim Media Summit ini.
“Terima kasih. Mudah-mudahan kerjasama lebih efektif antara pakar media dengan pakar IT dilakukan secepat dan se komprehensif mungkin. Sebab, media menjadi bagian penting bagi proses demokratisasi berseiring dengan seluruh media di Jatim,” urainya.(kim/lio)