Banyuwangi, Blok-a.com – Kebakaran besar terjadi pada dua kapal nelayan di Dermaga Masami, Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pada Senin (2/12/2024).
Api melalap kedua kapal tersebut di salah satu area strategis Banyuwangi, yang dikenal sebagai pusat aktivitas nelayan dan pelaku usaha perikanan. Upaya pemadaman dilakukan dengan sigap untuk mencegah api merembet ke kapal lain yang juga bersandar di kolam labuh milik PT Pasifik Masami Indonesia.
Dermaga Masami dikenal sebagai Pelabuhan Perikanan yang membawa berbagai manfaat. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pelabuhan ini penting untuk pendaratan ikan, khususnya bagi kapal berukuran di atas 30 GT, bahkan kapal 10 GT ke atas juga membutuhkannya.
Tanpa pelabuhan, nelayan kesulitan mendaratkan ikan, terutama jika harus mengangkut hingga puluhan ton dengan jarak jauh. Dengan adanya pelabuhan ini, kapal-kapal, termasuk yang berkapasitas di atas 1000 GT, dapat bersandar dengan mudah.
Hal ini memusatkan pendaratan ikan di satu lokasi, mempermudah pendataan hasil tangkapan oleh pemerintah, dan mengoptimalkan pengelolaan kapal yang sebelumnya beroperasi di pelabuhan umum.
Pelabuhan Perikanan di Banyuwangi ini khusus untuk kapal Indonesia yang menangkap ikan di zona IV, mencakup perairan selatan NTT hingga barat Sumatera.
Namun, kapal yang beroperasi di wilayah jauh seperti barat Aceh dapat memilih pelabuhan lain yang lebih dekat. Kapal yang menangkap ikan di selatan Jawa diharapkan menggunakan pelabuhan ini. Pelabuhan ini juga menyediakan lapangan kerja, mulai dari kebutuhan tenaga bongkar muatan hingga operasional industri pengolahan ikan.
Selain itu, pelabuhan ini mempermudah pendataan pemerintah pusat dan pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bagi pemerintah daerah, pelabuhan ini menciptakan peluang ekonomi, seperti kebutuhan tenaga kerja untuk bongkar muatan dan operasional industri.
Kapal yang bersandar juga akan membeli bahan bakar di Banyuwangi, memutar perekonomian lokal dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat.
Penulis: Nastiti Mutiara Lutfiah (Mahasiswa Magang UTM).