Blok-a.com – Makanan khas Kertosono dan sekitarnya ini menjadi magnet tersendiri bagi pengunjungnya, apalagi saat libur lebaran 2023.
Salah satu makanan khas Kertosono Pecel Tumpang menjadi makanan legandaris yang tetap eksis di kota angin hingga saat ini.
Mulai dari Kertosono hingga Kediri menjadi kota pelopor makanan pedas gurih ini. Disajikan dengan cara dibungkus daun pisang, ditambah peyek kedelai hitam menjadi ciri khas makanan legendaris satu ini.
Terlebih saat momen libur lebaran 2023 seperti sekarang ini, puluhan warung yang menjajakan nasi pecel tumpang di sederetan Jalan Gatot Subroto Kertosono itu tak pernah sepi pembeli.
Bahkan beberapa dari mereka mengalami kenaikan omset hingga dua kali lipat ketika momen musim libur lebaran 2023 tahun ini.
Salah satu penjual pecel tumpang, Tyas mengaku saat musim lebaran, dirinya bisa menjual seribu porsi setiap harinya.
Warung yang berlokasi tak jauh dari Stasiun Kertosono ini buka 24 jam non stop sejak bulan ramadhan.
“Alhamdulillah omset meningkat drastis, kita selalu bersyukur berapapun yang kita peroleh,” tutur Tyas saat ditemui Blok-a.com di lapak nasi pecel tumpangnya, Minggu (23/04/2023).
Meskipun sempat terpuruk saat pandemi covid-19, namun kini dirinya optimis bahwa kondisi perekonomian akan kembali membaik setelah dihapusnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat.
“Setelah pandemi alhamdulillah mulai berkembang, semoga setelah pandemi ini perekonomian bisa bangkit kembali,” harapnya.
Walaupun hanya menyediakan menu nasi pecel tumpang, warung yang diberi nama ‘Tumpang Garuda’ ini memiliki berbagai macam pilihan lauk. Mulai dari gorengan, sate satean, ayam hingga jerohan dihadirkan lengkap untuk menemani seporsi pecel tumpang.
Sementara itu, harga yang ditawarkan juga cukup ramah di kantong, untuk satu porsi pecel dibandrol harga Rp 7 ribu. Sementara itu untuk lauk pauknya kisaran dari harga Rp 1 ribu hingga Rp 5 ribu.
“Kalau isinan satu porsi dapat nasi, bumbu pecel, bumbu tumpang, segala macam sayur dan peyek itu harga Rp 7 ribu. Tapi pembeli bisa ambil lauk untuk tambahannya,” terang Tyas.
Usaha kuliner turun temurun kini kian sukses hingga generasi ke dua, bahkan ‘Pecel Garuda’ ini sudah memiliki cabang keduanya yang terletak tak jauh dari pusat.
“Alhamdulillah, kita sudah punya dua cabang sekarang. Yang Garuda kedua milik saya dan Garuda satu milik kakak saya ,” bebernya.
Salah satu pengunjung, Rudi Hartono warga Jombang mengatakan, pecel tumpang Garuda ini menjadi favoritnya ketika pulang kampung di kota kelahirannya yakni Kertosono.
“Ini tempat favorit saya dari jaman saya masih bujang, sampai saya sekarang punya anak dua. Tetep langanan di pecel Garuda ini,” beber Rudy saat ditemui Blok-a.com saat berkunjung ke warung pecel tumpang.
Meskipun tidak hanya ada di Kertosono, Rudi menuturkan, rasa nasi pecel tumpang di Kertosono berbeda dengan pecel di tempat lainnya. Ia menyebut terselip memorial saat menikmati hidangan favoritnya sejak bujang kala itu.
“Pecel tumpang Kertosono ini berbeda dari yang lain, meskipun di Kediri ada tapi menurut saya ini berbeda. Ada kesan memorinya, apalagi pecel adalah salah satu makanan favorit saya sejak masa muda,” jelasnya.
(ptu/bob)