Tiga Bocah Pencuri Motor di Gresik Beraksi Tanpa Kunci T, Hasilnya Laku Rp150 Ribu

Salah satu TKP pencurian motor oleh tiga bocah di Gresik.(istimewa)
Salah satu TKP pencurian motor oleh tiga bocah di Gresik.(istimewa)

Gresik, blok-a.com – Penyelidikan kasus pencurian motor yang melibatkan tiga bocah sekolah dasar (SD) di Gresik masih terus berlanjut.

Sebelumnya, ketiga bocah ini tertangkap setelah seorang warga melihat mereka menuntun sepeda motor di Jalan Harun Thohir, Pulopancikan, Gresik, Selasa (18/3/2025) dini hari.

Saksi lain, Ponet, warga setempat, mengatakan awalnya ia curiga ketika melihat salah satu bocah menuntun sepeda motor saat menjelang Subuh.

“Jadi taunya saya, ada satu bocah menuntun sepeda. Lalu saya tanya itu sepeda siapa. Tidak lama kemudian ada beberapa orang mengejar bocah ini, karena mencari sepeda motornya yang di parkir di depan pangkas rambut di Jalan Harun Thohir,” jelasnya.

Setelah berhasil diamankan warga, dua bocah lainnya sempat kabur ke dalam gang. Namun, warga langsung mengejar mereka hingga akhirnya ketiganya berhasil ditangkap di satu lokasi yang sama.

Mereka mengaku mencari sasaran curian secara acak tanpa bermodalkan kunci T.

“Waktu digeledah warga tidak ditemukan kunci T. Namun ditemukan 18 kunci sepeda motor,” katanya.

Saat itu juga ada warga yang mengaku kehilangan motor Beat beberapa minggu lalu di sekitar langgar di Jalan Harun Thohir.

Setelah dicecar warga, salah satu bocah akhirnya mengakui bahwa mereka yang mencuri motor tersebut.

Bocah itu juga mengaku telah menjual motor curian tersebut di belakang Ramayana, Gresik, dengan harga Rp1,5 juta. Akan tetapi berhasil laku seharga Rp150 ribu.

“Ditawarkan ke orang yang tidak dikenal dengan harga Rp1,5 Juta. Namun, hanya diberi uang Rp150 ribu dan diterima,” ungkapnya.

Ketiga pelaku adalah F (12) dan adiknya, HR (9), serta temannya, NA (10).

Awalnya, mereka mengaku mencuri motor atas perintah ibunya. Namun, sang ibu telah lama pergi meninggalkan mereka.

Sementara itu, ayah mereka bekerja di pabrik pupuk di Sidoarjo dan jarang berada di rumah. Ketiga bocah ini tinggal di sebuah rumah kos di Tlogopojok, Gresik, tanpa pengawasan orang dewasa.

Mereka mengaku menerima hasil curian meski berada jauh dari harga tawaran lantaran butuh uang.

Hingga kini, polisi masih mendalami keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, termasuk kemungkinan adanya jaringan yang memanfaatkan anak-anak di bawah umur untuk melakukan tindak kriminal.

Karena pelaku masih di bawah umur, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

“Kasus ini masih kami dalami. Kami juga akan menyelidiki apakah ada pihak lain yang memanfaatkan mereka dalam aksi ini,” ujar Iptu Suharto, Kapolsek Gresik.(ivn/lio)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com dan saluran Whatsapp Blok-a.com

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?