Blok-a.com – Fenomena rambut berdiri belakangan ini banyak diperbincangkan publik lantaran dianggap beresiko terkena sambaran petir.
Seperti yang diketahui, baru-baru ini sebuah video yang memperlihatkan rambut sejumlah penumpang kapal feri berdiri saat cuaca mendung, viral di media sosial.
Video fenomena rambut berdiri itu viral setelah diunggah oleh akun Twitter @gnuman1979 pada Sabtu (11/3/2023) lalu.
“Run!!!! Danger danger!,” tulis akun @gnuman1979 dikutip Blok-a.com, Selasa (14/3/2023).
Tak lama setelah diunggah, video itu kemudian viral dan mendapat banyak tanggapan dari warganet. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa hal itu dapat beresiko terkena sambaran petir.
Lantas benarkah hal tersebut? Untuk mengetahuinya simak fakta berikut ini.
Secara umum, petir terjadi ketika kumpulan awan membentuk awan besar yang mengandung air sehingga terjadi pergesekan antara awan satu dengan awan lainnya.
Pergesekan ini mengakibatkan elektron bergerak bebas hingga membentuk gesekan muatan listrik yang turun dari awan ke dataran bumi untuk dinetralkan dan terjadilah petir.
Sementara itu, rambut yang berdiri di area terbuka memang bisa menunjukkan tanda munculnya petir akan menyambar.
Hal tersebut terjadi karena energi positif dalam tubuh meningkat sehingga bisa menyebabkan tersambar petir.
Energi atau muatan positif di tubuh manusia ini secara teknis akan menarik muatan negatif yang ada di awan yang menghasilkan petir.
Hal ini yang menyebabkan serangan petir datang hingga menyambar objek atau orang yang ada di sekitar medan listrik.
Selain rambut berdiri, terdapat beberapa cara yang dapat menyebabkan seseorang tersambar petir. Berikut adalah beberapa cara dan penyebab petir menyambar manusia.
1. Sambaran langsung
Seseorang yang tersambar petir secara langsung menjadi bagian dari saluran pelepasan petir utama. Paling sering, serangan langsung terjadi pada korban yang berada di area terbuka.
Dalam kebanyakan sambaran langsung, sebagian dari arus bergerak sepanjang dan tepat di atas permukaan kulit (disebut flashover) serta sebagian dari arusnya bergerak melalui tubuh, biasanya melalui sistem kardiovaskular atau saraf.
Panas yang dihasilkan ketika petir bergerak di atas kulit dapat menyebabkan luka bakar, tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah yang paling mengkhawatirkan.
2. Kilatan samping
Kilatan samping, disebut juga percikan samping, terjadi ketika petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban.
Korban dalam hal ini bertindak sebagai “korsleting” untuk sebagian energi dalam pelepasan petir. Kilatan samping umumnya terjadi ketika korban berada dalam jarak dekat dari objek yang tersambar.
Biasanya, seseorang yang tersambar petir secara kilat samping sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari hujan.
3. Arus Tanah
Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari kilatan di dalam dan di sepanjang permukaan tanah. Ini dikenal sebagai arus tanah.
Siapapun yang berada di dekat sambaran petir berpotensi menjadi korban arus tanah. Selain itu, arus tanah dapat mengalir di lantai garasi dengan bahan konduktif.
Arus tanah dapat memengaruhi area yang jauh lebih besar sehingga arus tanah bisa menyebabkan kematian dan cedera akibat sambaran petir.
Arus tanah juga membunuh banyak hewan ternak. Biasanya, petir memasuki tubuh pada titik kontak yang paling dekat dengan sambaran petir, bergerak melalui sistem kardiovaskular atau saraf, dan keluar dari tubuh pada titik kontak terjauh dari petir.
4. Konduksi
Petir dapat melakukan perjalanan jarak jauh di kabel atau permukaan logam lainnya. Logam tidak menarik petir, tetapi memberikan jalan bagi petir untuk mengikutinya.
Sebagian besar korban sambaran petir di dalam ruangan dan beberapa korban di luar ruangan disebabkan oleh konduksi.
Baik di dalam maupun di luar ruangan, siapa pun yang bersentuhan dengan apa saja yang terhubung ke kabel logam berisiko terkena sambaran petir. Ini termasuk apa pun yang dicolokkan ke stopkontak, keran dan pancuran air, telepon kabel, dan sebagainya.
Tips Berlindung dari Petir
Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan agar terhindar dari sambaran petir. Misalnya:
- Hindari arena terbuka, lapangan lapang atau lingkungan terbuka lainnya.
- Jauhi pohon-pohon yang tinggi dan terisolasi atau benda-benda tinggi lainnya.
- Jika berkemah di area terbuka, buat kemah di lembah, jurang, ataupun daerah rendah lainnya.
- Jauhi air, benda basah, seperti tali dan benda logam, misalnya pagar dan tiang. Air dan logam merupakan konduktor listrik yang sangat baik.
Bila berada di dalam ruangan:
- Jauhi telepon berkabel.
- Jangan menyentuh peralatan listrik, seperti komputer, TV, ataupun kabel.
- Jangan mencuci tangan, mandi, ataupun mencuci piring.
- Jauhi jendela dan pintu luar yang mungkin mengandung komponen logam.
- Jauhi balkon, beranda, dan garasi terbuka.
- Jangan berbaring di lantai beton atau bersandar pada dinding beton.
(hen)