Microgreens Sayur Kecil dengan Nutrisi Tinggi, Cocok Buat Anak Terhindar Stunting

Sayur sawi microgreens yang dikembangkan warga Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang. (blok-a/bob)
Sayur sawi microgreens yang dikembangkan warga Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang. (blok-a/bob)

Kota Malang, blok-a.com – Warga Kota Malang mempunyai inovasi baru untuk mencegah stunting. Ada sayuran yang dibuat kecil dan ditanam dengan lahan sempit. Namun nutrisinya sama dengan sayuran normal bahkan lebih banyak.

Sayuran itu ditanam dengan teknik microgreens. Sayuran itu ditanam oleh warga Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen.

Balai Penyuluhan Pertanian Klojen, Intan Ratri menjelaskan, microgreens ini awalnya merupakan ide dari warga sekitar bernama Mila.

“Ibu (Mila) itu cukup berpendidikan dan tahu perkembangan teknik menanam termasuk microgreens,” kata dia ke blok-a.com, Senin (6/3/2023).

Cara menanam microgreens sendiri memang sudah marak di luar negeri. Di dalam negeri masih hanya Kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.

“Dan itu cocok digunakan di wilayah Klojen yang terbatas bahkan tidak ada lahan pertaniannya,” kata dia.

Cara menanamnya sendiri bisa dimana saja. Intan mencontohkan untuk menanam sayuran microgreens ini bisa dengan nampan kecil dan tanah.

Untuk membuatnya tetap kecil itu penanamanya harus rapat.

“Tujuannya agar tidak berkembang dan besar makannya dirapatkan. Supaya bagus juga dikasih pupuk kandang yang cukup,” kata dia.

Dia menjelaskan, microgreens itu menjadi solusi stunting karena berdasarkan penelitian, nutrisi tanaman sayuran kecil nutrisinya lebih tinggi dari sayuran normal.

“Karena ketika masih muda itu nutrisinya maksimal dan cocok buat pencegahan stunting,” kata dia.

Selain itu, rasa dari sayuran microgreens ini tidak terasa dan makannya cukup mudah. Hal ini bisa membantu anak makan sayur atau mengkonsumsi nutrisinya.

“Karena kan gak ada rasanya. Kecil-kecil juga kalau dicampur ke makanan seperti nasi goreng atau apa pasti gak kerasa. Jadi anak-anak bisa masih doyan dan nutrisinya terjaga,” tuturnya.

Untuk microgreens ini sendiri bisa ditanami sayuran seperti wortel, kangkung, ataupun sawi.

Hasilnya hampir sama. Tidak seperti sayur normal kalau wortel berpenampilan seperti ubi berwarna oranye atau sawi yang dikonsumsi layaknya daun.

“Kalau microgreens ini semua kecil-kecil hampir seperti cambah semua,” tuturnya.

Saat ini sayur microgreens ini kata Intan masih tahap penyuluhan saja ke ibu-ibu di wilayah Klojen.

“Kalau kami masih penyuluhan supaya bisa menjadi solusi untuk stunting,” tutupnya. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?