Kabupaten Malang, blok-a.com – Dinas Kesehatatan (Dinkes) Kabupaten Malang mencatat ada sebanyak ratusan warga terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) selama kurun waktu 9 bulan terakhir. Kemarau panjang hingga musim pancaroba menjadi salah satu penyebabnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kabupaten Malang, Tri Awignami menerangkan, sejumlah penyakit banyak ditemui saat pergantian musim. Seperti batuk, diare, demam hingga Ispa.
“Sejak Januari hingga akhir September ada 603 kasus Ispa di Kabupaten Malang,” kata Tri Awignami kepada blok-a.com, Jumat (25/10/2024).
Ia menerangkan, lonjakan kasus Ispa terjadi pada pertengahan tahun yakni di bulan Juni dan Juli. Dari bulan Mei, ada 59 kasus Ispa di Kabupaten Malang, kemudian naik drastis di bulan Juni sebanyak 116 kasus.
“Puncaknya pada bulan Juli yakni sebanyak 197 kasus Ispa di Kabupaten Malang,” ujar Awig sapaan akrabnya.
Kendati demikian, jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2024, jumlah kasus Ispa di Kabupaten Malang justru menurun. Dinkes mencatat, sejak awal tahun hingga September 2023, kasus Ispa mencapai 840 kasus.
“Kasus tertinggi pada tahun 2023 terjadi pada bulan September yakni 122 kasus. Berbeda dengan 2024, di bulan Juni 2023 justru menurun. Dari 90 kasus di bulan Mei, menjadi 68 kasus di bulan Juni,” bebernya.
Untuk itu, Dinkes Kabupaten Malang meminta agar masyarakat khususnya orang tua waspda dengan kondisi anak saat memasuki musim pancaroba
Sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, dianyaranya yakni timbulnya batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit kepala disertai demam.
“Gejala ini sering muncul tiga hari setelah paparan dan bertahan antara 7 sampai 10 hari, namun pada beberapa orang bisa bertahan hingga tiga minggu,” ujarnya.
Di sisi lain, sejumlah antisipasi juga terus ditekankan. Ia menghimbau agar orang tua dapat menjaga pola hidup dan gaya hidup dengan mengenakan masker saat keluar rumah atau ruangan.
“Masyarakat bisa mengkosumsi makanan sehat dan gizi seimbang, menjaga pola hidup, rajin mencuci tangan dan menggunakan masker bila ada paparan debu atau dekat dengan orang bergejala Ispa. Pastikan untuk menggunakan masker dengan baik dan benar serta mengganti masker secara rutin bila sudah lembab atau basah,” pungkasnya. (ptu)