Kota Malang, blok-a.com – Make Up Artist di Kota Malag, Almiya Nuariadmila bagikan serba serbi make up. Dengan pengalamannya menjadi seorang make-up artist (MUA), dia berhasil menemukan tips dan trik mengatasi masalah make-up. Ya, seringkali make-up tidak cocok dengan kulit wajah sehingga justru merusak penampilan.
“Jadi yang paling penting kalau mau make-up itu mengenali jenis kulit dulu,” jelasnya, Mingg (27/8/2023).
Jenis kulit wanita, lanjutnya, terbagi menjadi tiga. Yakni, kulit kering, berminyak atau lembap, dan campuran. Perbedaan jenis kulit pun berbeda treatment.
Apabila memiliki jenis kulit normal to oily, maka Almiya menyarankan tidak memilih alas bedak berbahan minyak. Biasanya tertulis embel-embel dewy skin. Dia menyarankan menggunakan jenis matte agar dapat menahan sebum dengan baik. Begitu pun sebaliknya.
Agar tidak cakey, lanjutnya, kondisi kulit wajah tidak boleh terlalu basah maupun kering.
Dia menjelaskan, toner serum bisa menjadi alternatif apabila kondisi kulit wajah belum lembap paripurna.
Barulah dia mengaplikasikan compact powder ke wajahnya. Itu pun harus menunggu beberapa menit sebelum berlanjut ke step berikutnya.
Untuk mengunci make-up-nya, dia sering menyemprotkan serum air mawar.
“Pokoknya, make up itu harus sabar,” ujarnya sambil tertawa.
Tips berikutnya adalah memilih gaya riasan. Berdasarkan pengalaman Almiya lebih percaya diri dengan riasan natural. Memadukan Korean style dengan metropolitan.
Alasannya adalah, korean style memiliki ciri khas tone warna yang cerah tetapi tidak belang di kulit, sedangkan metropolitan memberikan efek meriah pada alis dan mata.
Perpaduan make-up tersebut cocok digunakan untuknya yang aktif di dunia luar. Sebagai perempuan aktif yang harus stand out bertemu dengan banyak orang, paduan gaya make-up itu sangat cocok.
“Jadi nggak harus menor kayak mau ke kondangan gitu,” bebernya.
Wanita berambut cempol ini selalu memberikan sentuhan on point di pemilihan bentuk alis. Tidak terlalu menukik dan tebal. Dia menggoreskan pensil alis mengikuti tepian alis. Kemudian, memberikan sentuhan eye shadow dan contour pada mata sebelum mengenakan softlens.
Barulah, dia menguncinya dengan bulu mata. Setelah itu, dia bisa memberikan sentuhan pada hidung, pipi, dan bibir. Untuk hidung, dia hanya menambahkan sedikit contour wajah. Warnanya pun, lanjut dia, disarankan menyesuaikan dengan kulit masing-masing, sedangkan untuk lipstik dia menggunakan teknik ombre. Yakni, mencampur dua tone warna.
“Bisa juga dengan liptint dan dikunci dengan lipbalm,” beber wanita berusia 25 tahun ini.
Menurutnya, banyak wanita yang menganggap make-up haruslah mahal.
Namun, dia lebih menitikberatkan pada gaya dan kemampuan masing-masing.
Dengan teknik yang benar, maka tidak harus mahal. Masih banyak make-up yang bisa dibeli dengan harga murah, tetapi tetap awet hingga sore.
Kuncinya tetap pada kepercayaan diri. Make-up berfungsi untuk mendorong diri lebih percaya diri, bukan sebaliknya.
Make-up telah menjadi bagian dari dirinya untuk lebih mencintai diri sendiri. “Selain tuntutan pekerjaan, make-up lebih mengenalkan aku ke diri sendiri,” tandasnya. (mg2/bob)