Mengenal Bahaya Microsleep Saat Berkendara dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi microsleep di mobil (Sumber: Freepik)
Ilustrasi microsleep di mobil (Sumber: Freepik)

blok-a.com – Microsleep adalah kondisi dimana tubuh memasuki kondisi tertidur namun hanya dengan waktu yang singkat. Biasanya durasi microsleep sekitar satu detik hingga dua menit, durasi ini akan terus bertambah hingga masuk ke kondisi tidur.

Kondisi ini disertai dengan hentakan kepala ketika menyadari bahwa mengalami microsleep. Pada umumnya terjadi ketika anda sedang melakukan kegiatan yang monoton atau membosankan. Seperti menatap komputer atau handphone, berkendara dengan waktu yang lama, dan ketika sedang termenung.

Microsleep akan sangat berbahaya ketika anda bekerja dengan mesin atau berkendara, seperti halnya yang terjadi di jalan tol Pandaan-Malang. Pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 00.15 dini hari, terjadi laka lantas sebuah mobil Fortuner menabrak bagian belakang truk yang sedang melaju.

Mobil ini menabrak truk yang berada di lajur sebelah kiri atau lajur lambat. Terlihat pengendara tidak mengurangi kecepatannya hingga menyebabkan benturan yang cukup keras. Beruntungnya tidak ada korban jiwa, namun kondisi mobil sangat mengenaskan dengan bagian depan yang sudah hancur parah.

Uniknya microsleep tidak hanya terjadi dalam kondisi memejamkan mata sesaat, namun bisa terjadi dengan kondisi mata terbuka. Para penderitanya tidak dapat mengingat hal yang terjadi satu pada beberapa menit sebelumnya. 

Secara garis besar ketika akan terjadi microsleep dapat ditandai dengan beberapa hal. Seperti seringnya menguap, pandangan kosong, mengedipkan mata berkali-kali, hingga badan yang mulai melemah sedikit demi sedikit.

Untuk anda yang sedang berkendara atau bekerja menggunakan alat yang berpotensi membahayakan. Segera menyempatkan diri untuk istirahat sejenak, demi menghindari resiko kecelakaan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ada beberapa hal yang dapat menurunkan resiko timbulnya microsleep;

  1. Biasakan Tidur Dengan Cukup
    Kualitas tidur sangat menentukan dapat atau tidak terjadinya microsleep. Porsi tidur yang sesuai menurut porsinya adalah 2 jam di siang hari serta 7-9 jam di malam hari. Hindari juga konsumsi minuman yang membuat sulit tidur.
  1. Jaga Fokus Berkendara 
    Ketika posisi berkendara dengarkan musik sebagai teman berkendara anda, bisa juga dengan tetap berkomunikasi dengan orang di sekitar anda. Jangan sampai tercipta suasana yang sunyi atau membosankan, agar otak dan focus tidak melemah.
  1. Lakukan Peregangan
    Hindari mengoperasikan mesin atau berada di tempat yang rawan ketika dirasa mulai mengantuk. Anda juga bisa melakukan peregangan agar dapat mengusir rasa kantuk. Bisa juga dengan cuci muka serta menjaga komunikasi dengan teman sepekerjaan.

Walaupun microsleep bisa hanya terjadi sepersekian detik, namun selama waktu itu banyak resiko yang dapat muncul. Seperti kendaraan yang keluar jalur, tidak tau kalau ada kendaraan di depannya, hingga badan tersangkut di mesin yang sedang bergerak.

Mencegah microsleep bisa juga dengan mengonsumsi minuman yang dapat menjaga kondisi tubuh agar tidak melemah. Seperti minuman yang mengandung kafein, hingga energy drink yang memacu kerja jantung.(mg4)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?