Blok-a.com – Habib Bidin Assegaf mengungkap rahasia kenapa jemaah atau pengikut Gus Iqdam cukup banyak dan dimana-mana.
Sekadar diketahui, Gus Iqdam kini menjadi viral di mana-mana berkat ceramahnya di Majelis Ta’Lim Sabilu Taubah.
Habib Bidin Assegaf mengungkap rahasia itu saat hadir di acara Sabilu Taubah. Dilansir dari video Tiktok akun @Gusiqdam_story.
Dalam video tersebut, Habib Bidin Assegaf terheran-heran dengan jemaah Gus Iqdam yang luar biasa banyak. Dia menyebut bisa ribuan orang datang di acara pengajian yang digelar di Blitar tersebut atau Markas Sabilu Taubah.
Akhirnya Habib Bidin Assegaf penasaran dengan apa istimewanya Gus Iqdam sehingga banyak orang hadir mendengarkan ceramahnya.
“Iki wong iki keistimewaan e opo? Kok bisa orang berduyung-duyung dateng rutinan. Acara dimana ribuan orang dateng,” herannya dalam video itu dikutip blok-a.com, Jumat (1/3/2024).
Dia pun menemukan jawaban itu. Kata Habib Bidin Asegaf, ternyata salah satu kunci sukses Gus Iqdam itu karena memuliahkan ibunya. Gus Iqdam, dikatakannya, memperlakukan ibunya seperti raja atau ratu.
“Ternyata salah satu kunci sukses beliau (Gus Iqdam) itu adalah memuliahkan ibunya. Kale Gus Iqdam itu didadekne ratu (Sama Gus Iqdam dijadikan ratu) dijadikan seperti raja,” kata Habib.
Habib Bidin Asegaf pun menambahkan, tidak mengagetkan jika kini Gus Iqdam begitu populer.
Dia pun mengingatkan jika siapapun memuliahkan ibunya bak seorang ratu atau raja, maka Allah SWT bakal memberinya rezaki bak seorang ratu raja.
Sebaliknya jika seorang ibu diperlakukan bak seorang pembantu, Habib mengatakan, orang itu akan diberi rezeki seperti pembantu.
“Tapi kalau ibumu di rumahmu mohon maaf dijadikan sebagai pembantumu, kon ngumbai klambine bojomu, kon ngepel omahmu, kon masak nggo mantune nggo sampean nggo anak bojone. Ya jangan salahkan kalau rezeki mu sebagaimana rezekinya, mohon maaf banu atau pembantu,” tuturnya.
Habib Bidin Assegaf pun menjelaskan, hal demikian terjadi karena tidak memperlakukan seorang ibu sebagaimana ratu atau raja.
“Kenapa? Karena kau memperlakukan raja tidak sesuai tempatnya,” kata dia.
Seharusnya orang tua ditempatkan sebagai seorang yang mulia. Sebab, ridho Allah itu menunggu ridho kedua orang tua.
“Ridhone Gusti Allah iku ngenteni ridhone wong tuwo loro iku, khususon ibu. Dan murkahnya Allah, tergantung bagaimana kau memperlakukan ibumu,” kata dia. (bob)










