Banyuwangi, blok-a.com – Masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang hobi dengan barang peninggalan bersejarah, khususnya para kolektor atau penggemar barang antik, bisa berkunjung ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.
Saat ini, di halaman Kantor Dinas yang beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.78, Taman Baru, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi tersebut digelar “Pameran Banyuwangi Jaman Bengen”.
Kegiatan yang digelar mulai 11 – 17 Juni 2023 itu, selain sebagai wadah untuk pemburu kolektor barang antik, juga bertujuan sebagai sarana edukasi kepada anak-anak muda atau kaum milenial.
Pameran kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tampak dalam pameran tersebut barang antik dan retro yang dipajang lebih lengkap. Seperti barang-barang peninggalan etnis Mandar, Osing, Jawa dan Madura.
“Tahun ini kita mengerahkan seluruh penggemar, penghobi, dan para kolektor barang antik dari Banyuwangi untuk menunjukan barang koleksi yang mereka miliki,” kata ketua panitia, Sahril, Rabu (13/6/2023).
Spesialnya lagi, pameran kali ini dikunjungi tamu budaya dari 9 Negara. Sehingga, seluruh koleksi yang sebelumnya tertahan, kini turut dipamerkan. Seperti barang antik dari besi – besi tua, Tombak, Almari antik, barang temuan purbakala.
“Barang – barang kuno dari beragam suku yang ada di Kabupaten Banyuwangi, baik dari masyarakat suku Osing, Mandar, Jawa, dan Madura, semuanya kita pemerkan,” terangnya.
“Benda – benda yang kita pamerkan ini sangat langka untuk ditemui di zaman sekarang, dan ternyata sangat menarik pengunjung,” lanjutnya.
Pria yang akrab disapa Cak Sahril tersebut juga menceritakan salah satu barang antik paling nyentrik di pameran kali ini.
“Ada kulkas berbentuk mebel kayu yang dibuat tahun 1897, masuk dalam daftar salah satu barang antik yang harganya mahal,” tandas Cak Sahril.
Untuk harga barang-barang antik di sini bervariasi. Cak Sahril pun mengaku pihaknya tidak bisa mematok harga pasti.
“Spirit yang dibangun pada gelar Pemeran Banyuwangi Jaman Bengen kali ini adalah menghidupkan budaya dan mengedukasi pada generasi muda agar tahu dan mengerti tentang barang – barang peninggalan leluhur kita,” tegas kolektor barang antik sejak tahun 1984 tersebut.
Sementara, Plh Kadisbudpar Choliqul Ridha menyampaikan terima kasih kepada para teman-teman pelaku kolektor barang antik yang sudah meramaikan kegiatan ini.
“Hadirnya peninggalan beberapa suku yang tinggal di Banyuwangi menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Selain itu, berbagai macam barang antik gantung juga lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ucap Choliqul Ridha. (kur/lio)