Kota Malang, Blok-a.com – Terpilih menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan pembekalan keterampilan wirausaha, UMKM Dapur Tio tularkan ilmu berbisnis kepada calon pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Dalam kesempatan yang berharga, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) melalui Dapur Tio memberikan pembekalan kewirausahaan bagi calon pensiunan ASN Pemkot Malang.
Hal tersebut dilakukan guna menggali dan tetap menjaga jiwa produktif pensiunan ASN pasca masa purna tugasnya.
Owner Dapur Tio, Roro Hening mengatakan, dalam kesempatannya ia menceritakan latar belakang berdirinya Dapur Tio hingga saat ini. Mulai dari suka duka bergelut di dunia UMKM, hingga pada akhirnya menjadi Dapur Tio yang mulai dikenal masyarakat luas.
Hal tersebut disampaikan untuk memantik semangat para calon pensiunan untuk tetap berkarya pasca masa tugasnya berakhir di pemerintahan.
“Kita berikan wawasan, semangat dan dorongan, agar setelah purna tugas bisa tetap aktif mempunyai kegiatan positif dan diarahkan ke wirausaha itu tadi,” terang Roro saat ditemui Blok-a.com, Rabu (5/07/2023).
Tak hanya memberikan materi, ia juga membagikan ilmu mengenai kepengurusan legalitas maupun perizinan yang perlu dikantongi sebagai pelaku UMKM.
“Kami juga shareing tentang fasilitas perizinkan dari Disperindag Kota Malang. Karena banyak sekali keuntungan menjadi binaan Pemkot Malang, salah satunya mempermudah untuk mengakses perizinan yang dibutuhkan bagi UMKM,” tuturnya.
Sebagai UMKM yang memiliki produk olahan sambal, dalam kesempatan yang sama Roro juga membagikan tips dan trik untuk membuat sambal dengan kualitas dan rasa yang terbaik. Mulai dari pemilihan bahan hingga cara mengolahnya.
Bahkan, tak tanggung-tanggung wanita yang juga berprofesi sebagai karyawan swasta ini membagikan resep sambel Dapur Tio kepada peserta pelatihan secara cuma-cuma.
“Ketika saya ditanya apa tidak takut ada kompertitor? Saya hanya berfikir semua riski sudah ada yang mengatur. Karena yang terpenting menurut saya adalah branding, tapi kualitas juga harus tetap dijaga,” jelasnya.
Sebab, menurut Roro dengan branding produk maka hal tersebut juga akan memperluas pasarnya. Sehingga produk miliknya akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
“Seperti Bu Rudi, dulu beliau hanya menjual sambal, tetapi sekarang ? Dia memiliki rekan rekan UMKM yang digandeng karena dia memiliki branding,” ungkapnya.
“Harapan saya Dapur Tio bisa memiliki branding sendiri, sehingga jika orang menyebut Dapur Tio yang tertanam dibenak hanya ‘sambal’. Tentunya kualitas juga tetap harus dijaga,” bebernya.
Tak hanya menyediakan pelatihan dan menularkan ilmu mengolah sambal, Dapur Tio juga membuka kesempatan untuk para peserta yang ingin mendalami bisnis sambal lebih luas.
“Saya juga membuka sesi konsultasi gratis, bisa datang ke rumah produksi kami. Kami akan memberikan ilmu terkait dengan perizinan, legalitas dan cara memasak sambal bagi para peserta,” ucapnya.
Antusias yang tinggi juga terlihat pada ratusan peserta saat melalukan praktik memasak sambal. Beberapa peserta terlihat sedang mencicipi olahan sambal yang dimasak langsung oleh owner Dapur Tio di tempat pelatihan.
Beberapa dari peserta bersedia untuk melanjutkan karirinya dengan berbisnis olahan sambal yang sejenis. Beberapa diantaranya juga tertarik untuk bergabung menjadi reseller Dapur Tio yang kedepannya dipasarkan ke luar kota.
“Ada peserta yang asalnya dari luar jawa, beliau tertarik untuk membuka usaha semacam ini. Karean di daerahnya ikan itu murah, nah beliau ingin menaikan velue ikan murah dengan diolah menjadi sambal,” terangnya.
Dengan demikian, lanjut Roro, hal ini akan membuka peluang besar bagi Dapur Tio untuk terus memperluas jangkauan pasar hingga luar daerah bahkan luar pulau sekalipun.
“Setiap orang bisa membuat makanan yang enak, bisa membuat segala hal. Tapi orang bisa menjadi besar itu karena dia ditemukan dengan seseorang yang lebih besar dari dirinya. Oleh karena itu, Dapur Tio berharap dengan mengikuti acara ini dapat bertemu dengan seseorang yang dapat membantu usahanya lebih berkembang dan lebih besar,” pungkasnya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, kegiatan yang digelar oleh BKPSDM ini merupakan hal yang positif untuk terus mendorong calon pensiunan tetap produktif di masa purna tugasnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang berharap, kedepannya pensiunan ASN Pemkot Malang dapat menggali potensi dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
“Kami berharap kesempatan ini dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk mempersiapkan masa pensiun. Lebih-lebih para pensiunan bisa berbisnis dan membuka lapangan pekerjaan baru” tutur Sutiaji saat mengawali membuka acara pembekalan wirausaha pada Rabu (5/07/2023).
(ptu/bob)