Kabupaten Malang, blok-a.com – Semenjak memasuki bulan Ramadan, Unit Pegadaian Pasar Pakis mulai diserbu nasabah yang mayoritas berprofesi sebagai pedangang.
Pengelolah Unit Pegadaian Pasar Pakis, Tiwi mengatakan, setiap tahunnya momen jelang lebaran sudah menjadi langganan lonjakan transaksi, baik itu gadai maupun penebusan.
“Nanti menjelang seminggu sebelum lebaran barangnya (perhiasan) ditebus, karena kan mereka mendapat THR. Nanti setelah lebaran biasanya di masukkan (gadaikan) lagi,” terang Tiwi saat ditemui Blok-a.com, Kamis (6/04/2023).
Bahkan jelang lebaran seperti saat ini, lonjakan transaksi di unit Pegadaian Pasar Pakis mencapai tiga kali lipat dari hari biasanya.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya jumlah pinjaman yang dikeluarkan setiap harinya.
Lebih lanjut, Tiwi menyebutkan dalam beberapa hari terakhir dirinya dapat melayani transaksi hingga Rp180 juta, dari awalnya hanya Rp50 juta perharinya.
“Setiap harinya kan tidak sama, yang pasti ada kenaikan rata-rata kenaikan dari yang sebelumnya Rp50 juta perharinya, kemarin saya transaksi smapai Rp180 juta,” bebernya.
Disinggung terkait jumlah nasabah setiap harinya, Tiwi tidak dapat memastikan. Dirinya mengatakan untuk nasabah di unit yang ia kelola didominasi dari pedagang dan ibu-ibu.
Sebab, menurutnya nasabah sendiri dapat dilihat dari wilayah setiap unitnya masing masing. Karena bertempat di wilayah pasar, maka dirinya mengatakan sejauh ini pengajuan yang diterima untuk modal usaha.
“Kalau menjelang lebaran gini yang butuh dana biasanya pedagang, untuk modal mereka jualan baju, jualan kue. Karena mereka butuhnya gak lama, biasanya kalau sudah habis lebaran dia nebus. Jadi perputarannya cepat,” jelasnya.
Selain saat jelang lebaran, lonjakan juga sering terjadi saat memasuki ajaran baru sekolah.
Dikatakan Tiwi, saat momen tahun ajaran baru banyak ibu-ibu yang mengadaikan perhiasannya untuk kebutuhan sekolah anaknya.
Namun, lonjakan saat momen ajaran baru tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan jelang lebaran seperti saat ini.
“Biasanya lonjakan itu gak mesti. Ibu-ibu juga butuh dana waktu musim anak anak masuk sekolah. Tapi kalau mau lebaran gini, biasanya ibu ibu pegadang,” pungkasnya.(ptu/lio)