Banyuwangi, blok-a.com – Tingginya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi ternyata membawa berkah tersendiri bagi penambang pasir tradisional yang tinggal disekitar Dam Kalisetail atau Sasak Gantung, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Dam Kalisetail atau Sasak Gantung Banyuwangi selama ini dimanfaatkan warga sebagai lokasi untuk mencari material pasir dan batu coral dengan cara tradisional.
Seperti yang disampaiikan Samsul (70) warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Pria lansia yang mempunyai 4 orang anak tersebut bekerja sebagai penambang pasir tradisional bersama istrinya sejak 23 tahun lalu.
Banjir luapan sungai yang terjadi beberapa hari lalu menyisakan tumpukan pasir di lokasi tersebut. Alhasil, ia dan sejumlah warga bisa ‘panen’ lebih banyak.
“Alhamdulillah, banjir yang terjadi beberapa hari ini membawa berkah bagi kami yang sehari-hari mencari nafkah sebagai penambang pasir tradisional,” kata Samsul, Kamis (13/7/2023) siang.
Jika di hari-hari normal, menurut Samsul, dia bersama istrinya hanya mampu mengumpulkan material pasir yang diambil dari dasar sungai setail sebanyak satu mobil Pick Up. Untuk kemudian dijual dengan harga Rp100 ribu ditempuh dengan waktu dua hari.
BACA JUGA: Debit Sungai Badeng Meninggi Dampak Cuaca Buruk Banyuwangi
Sementara hari ini, pasir yang didapatnya bisa menghasilkan omzet tiga kali lipat.
“Dengan melimpahnya pasir saat ini akibat banjir yang terjadi beberapa hari ini, saya mencari pasir lebih mudah dan pendapatan saya bisa mencapai tiga kali lipat,” terangnya dengan raut wajah sumringah.
Sebagai informasi, Dam Kalisetail adalah salah satu sungai besar di Kabupaten Banyuwangi yang airnya bersumber dari Gunung Raung.
Dari pantauan blok-a.com, warga bekerja begitu antusias, saling guyub, dan rukun menambang pasir disana. (kur/lio)