Blok-a.com – Perayaan tahun baru imlek 2023 tak pernah lepas dari pertunjukan barongsai, namun apakah kalian tau sejarah adanya barongsai itu sendiri ? Simak selengkapnya.
Sejarah Barongsai
Dikutip dari laman Kemendikbud, catatan pertama tentang tarian barongsai dapat ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke-3 sebelum Masehi. Sementara itu, kesenian barongsai sendiri diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke 17.
Dilansir dari situs Badan Perpustakaan Nasional Singapura, barongsai berkaitan dengan legenda Nian. hewan yang ditakuti oleh penduduk desa pada malam Tahun Baru Imlek.
Menurut legenda, pada malam tersebut, hewan tidak dikenal akan menghancurkan ladang, tanaman, dan hewan milik petani di sebuah desa di Tiongkok. Penduduk yang tidak bisa mengidentifikasi hewan tersebut lalu menamakannya dengan Niat, yang berarti tahun dalam bahasa Cina.
Untuk menghentikan perusakan oleh Nian, penduduk desa membuat model hewan dari bambu dan kertas yang digerakkan oleh dua orang, diiringi dengan pemukulan instrumen yang keras.
Selain legenda tersebut, ada juga versi lain yang menyatakan bahwa penduduk desa membuat model singa dari bambu dan kain setelah mengetahui bahwa Nian takut pada singa. Hal itu juga diiringi dengan pemukulan panci dan wajan yang keras.
Setelah itu, penduduk desa menunggu Nian pada malam Tahun Baru Imlek. Saat NIan muncul, penduduk desa pun mengusirnya dengan model hewan tersebut dan berhasil.
Asal Usul Barongsai
Mengutip dari Kemendikbud, pada Minggu (22/01/2023). Barongsai itu sendiri merupakan barongan cina yang biasa dipertunjukkan pada momen tahun baru imlek.
Tarian barongsai biasanya dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan kostum menyerupai singa. Salah satu orang berada di depan memegang topeng kepala singa dan satu orang lagi berada di belakang berperan sebagai kaki.
Istilah barongsari hanya dikenal di Indonesia. Kata ‘Barong’ berasal dari seni tari Bali, barong. ‘Sai’ berasal dari bahasa Hokkian yang berarti singa.
Di negeri asalnya, seni tari ini disebut dengan ‘Wu Shi’, sedangkan secara internasional tarian tersebut dikenal dengan sebutan ‘Lion Dance’.
Barongsai merupakan salah satu wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan Indonesia. Bahkan pada tahun 2010, kesenian barongsai ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia.
Simbol Barongsai
Kalian pasti bertanya tanya, kenapa memakai lambang singa ? Sebab, menurut kepercayaan orang Tionghoa, singa merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan.
Tarian singa dipercaya dapat membawa keberuntungan, sehingga pada umumnya tarian itu diadakan pada berbagai acara penting seperti pembukaan restoran, pendirian kelenteng, dan perayaan tahun baru Cina.
Tarian barongsai diiringi musik yang meriah berasal dari simbal, gong, dan terompet. Pertunjukan barongsai juga diselenggarakan di pecinan atau pusat perayaan Imlek seperti di lapangan atau mal.
Konon, berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa juga merupakan simbol keberanian, kekuatan, kebijakan, dan keunggulan. Tarian barongsai bertujuan untuk mengusir roh jahat, memberikan kemakmuran, dan keberuntungan.
(ptu/bob)
Discussion about this post