Kota Batu, blok-a.com – Kota Batu memiliki daya tarik wisata yang tak ada habisnya. Salah satu ikon wisata legendaris Kota Batu yang kerap jadi jujugan wisatawan adalah Taman Rekreasi Selecta.
Liburan ke Selecta tentu kurang pas jika tak menginap di Hotel Selecta.
Hotel ini berada dalam satu area Taman Rekreasi Selecta, tepatnya di Jalan Raya Selecta No 1 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Selain menyuguhkan pemandangan alam yang indah, Hotel Selecta juga kaya akan cerita sejarah.
Selecta didirikan oleh Franciscus de Ruitjer de Wildt pada tahun 1928. Ruitjer de Wildt adalah seorang Belanda kelahiran Banyumas 24 Februari 1891. Ia merupakan putra Jacobus Franciscus de Ruitjer de Wildt, seorang administrator Pabrik Gula Klampok di Banyumas.
Kolam renang menjadi objek wisata pertama yang dibangun di taman rekreasi tersebut. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nyonya De Ruijter de Wildt.
Di tahun 1934, dibangun tujuh bungalow dan di tahun 1937 diperluas lagi menjadi hotel dengan sebuah paviliun.
Sejarah penting yang melekat di Hotel Selecta adalah hotel ini menjadi saksi bisu perjuangan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dalam mewujudkan kemerdekaan.
Pada tahun 1943 silam, Bung Karno menyempatkan diri untuk menginap di vila De Brandarice atau sekarang dikenal dengan vila Bima Shakti di Selecta, selama sekitar satu minggu.
Kedatangan Bung Karno kala itu memang dirahasiakan. Apalagi di tahun itu, keberadaan Selecta sempat terancam akibat masa pendudukan Jepang saat Perang Dunia II.
Supervisor Marketing Selecta, Andik Krisdianto menerangkan, kala itu, Soekarno berkunjung ke Kota Batu berniat membebaskan Selecta dari tangan warga Jepang.
Selain itu, Bung Karno disebut sengaja mencari tempat singgah untuk merenung. Mencari inspirasi dalam mengembangkan putusan-putusan penting menuju kemerdekaan Indonesia. Salah satunya menyusun draft awal teks Proklamasi.
Salah satu kamar di villa Bima Shakti nomor 47 yang disinggahi Bung Karno pun masih dijaga keasriannya hingga kini.
“Jadi kamar itu disinggahi dua kali. Kunjungan pertama 1943 waktu itu Selecta dikuasai Jepang. Kalau orang Jawa bilang, tempat itu (kamar) merupakan tempat semedi (meditasi). Sebetulnya, kata-kata teks proklamasi juga didapat dari kamar situ,” kata Andik kepada Blok-a.com, Rabu (31/1/2024).
Saat itu Bung Karno mengaku sangat senang dengan suasana Hotel Selecta nyaman dan tenang. Apalagi posisi villa menghadap langsung ke alam.
“Bung Karno juga meninggalkan pesan dalam tulisan yang ditinggalkan di kamar. Kertas itu bertuliskan ‘Bangunlah Selecta dengan kemampuan sendiri dan dengan hasil jeri payah sendiri’. Tulisan itu masih kita simpan juga,” ungkap Andik.

Di tahun 1944, Jepang perlahan mulai menduduki kawasan Selecta. Namun, setelah Indonesia merdeka, Selecta kembali dibangun oleh warga setempat.
Selepas itu, Bung Karno masih menyambangi Selecta di tahun 1946. Nama Vila ‘Bima Shakti’ juga kabarnya diusulkan oleh Bung Karno. Kedatangannya kali ini bersama keluarga dan Bung Hatta.
“Kedatangan keduanya setelah Selecta dibangun lagi, setelah kemerdekaan. Kunjungan kedua, beliau sama keluarga, waktu itu sama Bung Hatta juga. Dan kunjungan keduanya hanya mampir singgah sebentar. Beliau juga sempat berkunjung ke warga sekitar,“ ujarnya.
Kamar Soekarno
Memiliki interior khas bangunan Belanda, kamar dengan type superior yang dulu disinggahi Bung Karno memiliki ukuran 5 x 6 meter.
Untuk menjaga nilai sejarah yang melekat di kamar tersebut, sebagian besar bangunannya masih relatif tidak berubah.
“Yang pasti berubah hanya kamar mandi, fisiknya masih sama. Karena kan kalau kamar mandi dulu, beliaunya pakai gentong sedangkan sekarang ada shower dan ada perbaikan di keramik kamar mandi,” jelasnya.
Meskipun ada pembaruan cat tembok, namun dipastikan bangunan di kamar ini tidak berubah lebih dari 20 persen. Sebab, Hotel Selecta telah masuk dalam bangunan cagar budaya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu sejak 2021 silam.
“Karena Hotel Selecta ini masuk dalam cagar budaya, jadi maksimal perubahannya tidak boleh lebih dari ketentuan. Cuma untuk pengecatan, plamir, terus ada kayu yang mungkin rusak itu boleh diganti,” terangnya.
Bangunan penginapan tempo dulu yang memiliki cat tembok berwarna putih bersih ini tampak masih sangat terjaga.
Terlihat foto Soekarno terpanjang rapi di dalam kamar yang menjadi salah satu kamar favorit di sisi depan Klaster Bima Shakti ini.
“Ada foto beliau juga, masih nampak sama seperti sediakala,” singkat Andik.
Menginap di Hotel Selecta
Hotel Selecta menyajikan sejumlah pilihan tipe kamar untuk para pengunjung. Mulai dari tipe family, suite, deluxe, executive, exclusif, supperior, hingga cottage. Harga yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Rp659 ribu hingga Rp3,3 juta.

Kamar yang pernah disinggahi Bung Karno pun juga bisa disewa oleh pengunjung.
Fasilitas di Hotel Selecta meliputi kamar mandi dalam dengan air panas, sarapan, wifi, akses ke kolam renang dan area olahraga.
Menariknya lagi, selain mendapat pemandangan city light yang indah saat malam hari, menginap di Hotel Selecta juga sudah termasuk fasilitas free tiket wisata Selecta.
“Menginap di Hotel Selecta sudah termasuk free masuk wisata Selecta. Tentunya ada maksimal, jadi sesuai kapasitas ya. Misal, type family kapasitasnya tiga orang. Kalau ditempati lebih dari itu ya dikenakan biaya sisanya,” jelasnya.
Hotel Selecta juga menyediakan sejumlah pilihan paket meeting dan gathering eksklusif.
“Kita juga menyediakan extra bed dengan harga Rp250 ribu include breakfast,” pungkas Andik. (ptu/lio)