Menengok Kehidupan Kampung di Klaten, Dulu Terisolir Gegara Jurang Curam, Kini Jadi Destinasi Wisata

ilustrasi rumah tepi jurang (Foto: Matthias Arndt)
ilustrasi rumah tepi jurang (Foto: Matthias Arndt)

blok-a.comDulunya ada sebuah kampung di Klaten, Jawa Tengah yang terisolir. Jika warganya hendak ke luar kampung harus melewati jurang yang cukup lebar dan jalan yang cukup jauh.

Kampung itu adalah Kampung Girpasang yang terletak di Desa Sidorejo, Klaten, Jawa Tengah. Kampung ini terpisah jurang lebar dan dulunya terisolir dari dunia luar.

Kampung di Klaten yang dulunya terisolir ini terletak di tepi jurang dan sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi.

Kampung Girpasang ini ternyata hanya dihuni oleh 11 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 33 orang.

Sebelumnya, Girpasang merupakan salah satu kampung yang terisolasi dari dunia luar akibat kurangnya akses jalan.

Jika ingin mengakses desa lain, warga desa harus menempuh jalan yang sangat jauh dan memakan waktu yang cukup lama.

Namun pada akhirnya warga kampung ini bisa mengakses desa lain di sekitar dengan sebuah jembatan gantung yang dibangun pada tahun 2021 yang lalu.

Dilansir blok-a.com dari YouTube Cerita Desa Indonesia terkait Kampung Girpasang yang berada di tepi jurang.

Sebelum adanya jembatan ini, warga Kampung Girpasang ini terisolir dari dunia luar karena jurang yang memisahkan kampung dengan kampung dusun seberang.

Jadi mereka harus melewati lembah dengan cara berjalan kaki melalui jalan setapak dan seribu anak tangga.

Kini, selain menjadi jembatan pengubung, jembatan Girpasang juga menjadi salah satu objek wisata para wisatawan yang datang ke Klaten.

Selain itu, juga ada fasilitas gondola untuk para warga atau wisatawan yang ingin menyebrang.

Dengan pembangunan jembatan ini akhirnya warga di Dusun Girpasang ini bisa dengan mudah melakukan aktivitas ke daerah lain.

Sejak berdirinya jembatan gantung sepanjang 150 meter ini membuat perekonomian warga Girpasang lebih meningkat sedikit demi sedikit.

Dusun Girpasang yang terletak di Klaten juga mulai menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini juga menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi warga lokal.

Uniknya, sebelum ada jembatan gantung, warga Girpasang memiliki alat yang digunakan untuk distribusi logistik

Alat yang menyerupai gondola sederhana untuk barang ini ditarik menggunakan mesin sepeda motor.

Tadinya, alat ini digunakan untuk kegiatan distribusi logistik seperti pakan ternak, hasil pertanian dan perkebunan, bahkan untuk barang-barang lainnya yang dibutuhkan masyarakat.

Bahkan jika ada keadaan darurat seperti orang yang akan melahirkan, mereka harus menggunakan gondola sederhana ini untuk mengakses fasilitas umum di dusun seberang.

Mayoritas warga di kampung ini adalah petani. Rumah warga juga terlihat masih sederhana, berbahan dasar bambu.

Kini perlahan warga Girpasang pun bisa mengakses dunia luar dan bisa mulai merasakan pembangunan dan perkembangan teknologi.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?