Kota Malang, blok-a.com – Penumpang Kereta Api yang naik dari Stasiun Kota Malang kini dapat melakukan proses boarding dengan menggunakan teknologi face recognition atau pengenalan wajah.
Sistem ini menggantikan cara sebelumnya yang meminta penumpang menunjukkan e-boarding pass di aplikasi dan KTP sebagai syarat masuk.
“Peraturan ini berlaku mulai tanggal 15 Maret 2023 dan hanya berlaku untuk penumpang kereta api yang melakukan perjalanan jarak jauh,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif Selasa (4/4/2023) Sore.
Untuk melakukan scanning wajah menggunakan kamera, penumpang harus terlebih dahulu melakukan registrasi dengan cara meletakkan e-KTP pada alat pembaca. Kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada alat yang sama.
“Pendaftaran untuk teknologi pengenalan wajah ini hanya perlu dilakukan satu kali,” ujarnya.
Setelah terdaftar, penumpang dapat melakukan proses boarding menggunakan fitur face recognition dengan cara mendekatkan wajah ke mesin pemindai.
Sistem akan secara otomatis membaca data yang terintegrasi dengan tiket kereta dan status vaksinasi.
Jika semua syarat terpenuhi, maka pintu boarding akan terbuka.
“Proses verifikasi wajah dan data pelanggan yang tersimpan di sistem KAI hanya memerlukan waktu 1 detik saja,” jelasnya.
Hal ini akan sangat membantu dan memperlancar proses boarding serta mengurangi waktu tunggu di antrean bagi para pelanggan.
Saat ini, layanan registrasi untuk teknologi pengenalan wajah sudah tersedia di Stasiun Malang Kota (Baru).
“Pelanggan dapat mendaftar di konter pendaftaran yang tersedia di area Check in Counter (CIC) atau melalui aplikasi KAI Access,” tambahnya.
Namun, layanan boarding manual tetap akan tersedia bagi penumpang yang tidak memiliki e-KTP di Stasiun Malang.
“Kami juga menjamin keamanan data pelanggan dibuktikan bahwa KAI memiliki manajemen keamanan informasi yang baik dan terus meningkatkan keamanan data yang dikelola oleh perusahaan,” tandasnya.(mg1/lio)