Tembok Penahan Tanah SMK Budi Utomo Kepanjen Longsor, Lima Rumah Terdampak

Longsor di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang timpa lima rumah warga (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Longsor di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang timpa lima rumah warga (blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Hujan dengan intensitas sedang menerjang Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang sejak siang hingga sore hari menyebabkan tembok penahan tanah di area SMK Budi Utomo, Kapanjen, longsor pada Sabtu (7/12/2024) dini hari.

Bencana tersebut menyebabkan lima dapur milik warga yang berlokasi di Jalan Raya Metro Sukun, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang rusak tertimpa material longsor.

Di lokasi kejadian, tampak warga yang terdampak bahu membahu membersihkan material longsor. Beberapa lainnya tengah melakukan pembersihan pada bagian rumah, dan menyelamatkan barang-barang yang sempat tertimpa reruntuhan longsor.

Salah satu warga terdampak, Muji menceritakan, bencana tersebut terjadi sekitar pukul 00.00 WIB. Diduga penyebabnya karena hujan yang berkepanjangan dari siang hingga sore hari, Jumat (6/12/2024) kemarin.

“Setiap hujan, tebing di belakang rumah kami ini rawan. Dulu pernah terjadi longsor juga, tapi tidak terlalu parah, baru (parah) saat ini,” kata Muji saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (7/12/2024).

Muji menerangkan, tembok penahan tanah setinggi 10 meter dengan panjang 12 meter itu menimpa bagian belakang rumahnya, tepatnya pada bangunan dapur dan toilet.

Selain rumah Muji, terdapat empat rumah lain yang juga tertimpa material longsor. Beruntungnya tidak ada koban dalam bencana tersebut.

“Ini toilet saya baru saja kami renovasi. Sekarang rusak lagi akibat longsor,” tambahnya.

Sementara ini, bangunan yang rusak akibat longsor terpaksa ditutup dengan terpal, atas bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan material longsor yang menimpa rumah warga tersebut belum tertangani.

Hal itu dikarenakan kendala akses menuju ke lokasi. Di sisi lain Sadono mengatakan bahwa di lokasi tersebut juga diprediksi berpotensi terjadi longsor susulan akibat kondisi tanah retak.

“Sampai sekarang longsor belum tertangani. Sangat berpotensi longsor susulan karena tanah sudah ada retakan. Kami telah menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak,” pungkas Sadono. (ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?