Longsor Material di Gunung Tumpang Pitu Viral, Nelayan Keluhkan Dampak Blasting

Tangkapan layar video viral dampak blasting atau peledakan di tambang emas Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Senin (25/11/2024).
Tangkapan layar video viral dampak blasting atau peledakan di tambang emas Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Senin (25/11/2024).

Banyuwangi, blok-a.com – Sebuah video yang menunjukkan longsoran material tanah dan batu dari tambang emas Gunung Tumpang Pitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, viral di media sosial, Senin (25/11/2024).

Longsoran tersebut diduga terjadi akibat aktivitas blasting atau peledakan yang dilakukan oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), pengelola tambang emas tersebut.

Dalam video yang direkam seorang nelayan, terlihat material longsor mengarah ke perairan Pantai Pulau Merah. Hal ini pun memicu kecaman dari warga. Lantaran dianggap merusak lingkungan, mengganggu aktivitas nelayan, serta mengancam ekosistem laut di sekitar lokasi.

“Blastingan ancur, Tumpang Pitu ancur sudah, batunya di laut semua. Aduh-aduh, hancur wes, remuk wes. Tambang semena-mena Tumpang Pitu harus kita kasih tahu ini,” ujar nelayan yang merekam video tersebut.

Menurut kesaksian nelayan, suara runtuhan terdengar saat ia dan rekan-rekannya sedang menebar jaring di perairan Banyutowo.

Awalnya, mereka mengira itu gempa bumi, namun ternyata berasal dari longsoran pasca peledakan tambang.

“Saya kira gempa bumi ternyata longsoran pasca peledakan di Gunung Tumpang Pitu milik PT BSI,” katanya.

Informasi yang dihimpun blok-a.com, tambang emas Gunung Tumpang Pitu, yang memiliki konsesi seluas 4.998 hektare, mulai dikelola oleh PT BSI sejak 2016. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi (OP) untuk Tambang Emas Tumpang Pitu ini berlaku hingga 25 Januari 2030.

Aktivitas tambang ini kerap mendapat sorotan terkait dampak lingkungan, termasuk sedimentasi yang mencemari perairan Pulau Merah dan hilangnya habitat satwa liar​

Warga berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti laporan ini, mengingat dampak tambang tidak hanya pada ekosistem tetapi juga pada sektor pariwisata dan kehidupan masyarakat sekitar.(kur/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?