Kesaksian Warga Sebelum Wanita Tewas Tertabrak Kereta di Malang

Kesaksian Warga Sebelum Wanita Tewas Tertabrak Kereta di Malang
Kesaksian Warga Sebelum Wanita Tewas Tertabrak Kereta di Malang

Kota Malang, blok-a.com – Warga sekitar memberikan kesaksian sebelum seorang wanita tewas tertabrak kereta api Pertamina di jalan Batanghari Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Salah satu warga sekaligus saksi, Sugeng (45) menjelaskan wanita bernama Sriani itu awalnya duduk di warung dekat rel kereta api sekitar pukul 08.15. Beberapa waktu kemudian, terlihat kereta pengangkut BBM melintas dari arah selatan ke utara.

Saat itu Sriani langsung berlari dan duduk di tengah rel. Wanita itu pun langsung tertabrak kereta api. Tubuhnya terseret 3 meter.

“Sekitar pukul 08.25 WIB, sesaat sebelum kereta melintas, korban langsung berlari dan duduk di tengah rel dan tertabrak kereta api hingga tubuhnya terseret sejauh 3 meter,” ujar Sugeng.

Kejadiannya berlangsung cepat, sehingga tidak ada satu pun warga yang memperingatkan wanita itu.

Usai kereta itu melintas, barulah diketahui bahwa korban sudah tergeletak meninggal dengan kondisi mengenaskan.

“Kondisinya hancur terutama kaki, namun kepalanya masih utuh dan bisa dikenali.” bebernya.

Setelah itu, warga sekitar langsung menghubungi petugas kepolisian. Tidak lama kemudian, petugas Polsek Klojen bersama tim medis dan ambulan dari Satkom RJT Kota Malang, tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

“Saya kurang tahu, kenapa korban melakukan hal itu. Namun sepertinya, korban memang sengaja mengakhiri hidupnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Rampal Celaket, Aiptu Choirul Ichsan menuturkan, bahwa identitas wanita yang tertabrak kereta api itu bernama Sriani (55), warga Jalan Brigjen Slamet Riadi 10 RT 09 RW 03 Kelurahan Oro Oro Dowo Kecamatan Klojen Kota Malang.

“Jadi, korban ini tidak membawa kartu identitas apapun. Namun saat kami cek lebih lanjut, ternyata korban ini membawa buku catatan yang berisi identitasnya,” ungkapnya.

Hingga saat ini, masih belum diketahui apa yang menjadi motif atau penyebab hingga korban melakukan hal tersebut.

“Saat ini, jenazah masih berada di Kamar Jenazah RSSA Malang. Dan kami masih menunggu pihak keluarga, yang rencananya akan segera datang ke rumah sakit,” tandasnya. (ags/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?