Surabaya, blok-a.com- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menganugerahi kepala daerah dengan berbagai capaian.
Mulai dari capaian transformasi anggaran dan regulasi, transformasi pembelajaran, SDM pendidikan, program Indonesia pintar, transformasi digital, transformasi pendidikan ramah anak dan transformasi pendidikan vokasi.
Kali ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendapat anugerah kategori Pemda transformasi digital.
Penghargaan diserahkan Menteri Pendidikan Nadhim Makarim, kepada Plt. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, mewakili Gubernur.
Dalam penilaian Kemendikbudristek Pemprov Jatim berinovasi mendorong penyelenggaraan pendidikan memakai platform digital, platform merdeka mengajar dan akun belajar.id.
Menariknya, untuk mengatasi persoalan learning loss selama pandemi Covid-19, Pemprov Jatim sejak 2020 meniru format ATM menjadi ABM atau anjungan belajar mandiri.
Alat ini ditempatkan di semua wilayah pegunungan, pedalaman dan kepulauan yang tidak terjangkau internet.
Inovasi digitalisasi pendidikan sudah jadi program prioritas Pemprov Jatim sejak 2020.
“Dengan ABM siswa di daerah terpencil belajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di sinilah Jatim satu-satunya provinsi di Indonesia yang semua wilayahnya menikmati teknologi digital.
Di dalam ABM, merupakan alat yang berisi berbagai materi pembelajaran.
Guru bisa mengupload dan mendownload bahan ajaran di alat ini.
Alat ini dipasang WiFi yang dapat menjangkau radius maksimal 30 meter.
Alat tersebut terpasang di balai desa/sekolah yang mudah dijangkau oleh siswa.
Kemudian penilaian lain, karena program implementasi kurikulum merdeka yang diterapkan di SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur.
Dari jumlah 4.157 lembaga, di akhir 2022, sebanyak 76 persen SMA/SMK dan SLB sudah melaksanakan IKM, terbanyak se Indonesia.
Kemudian, awal Mei 2023, capaian IKM mendekati 99 persen diterapkan di lembaga sekolah di Jatim. Dari total lembaga SMA/SMK dan SLB, hanya 48 lembaga yang belum IKM karena soal akun.
Jatim juga menjadi provinsi terbanyak yang memanfaatkan akun belajar.id untuk mengakses kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bersyukur atas penghargaan itu.
Artinya, kualitas pendidikan di Jatim terutama di SMK, terlihat dari penurunan akibat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK di Jatim yang signifikan.
Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada Agustus 2020 sebesar 11,89%, kemudian di 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54% dan per Agustus 2022 TPT menurun di angka 6,70%.
Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek TPT lulusan SMK Jatim pada 2022 hanya 3,3 persen.
Apa yang diraih Gubernur Khofifah ini, pantas diapreasiasi karena perhatiannya dalam memajukan pendidikan di Jawa Timur.
Selanjutnya, Pemprov Jawa Timur berhasil mendorong peningkatan capaian standar pelayanan minumum (SPM) iterasi dan numerasi di tingkat pendidikan menengah dan khusus pada 2022.
Sedangkan Wahid Wahyudi, juga bersyukur dan bangga atas capaian ini.
Kata dia kebijakan Merdeka Belajar telah memantik semangat Pemprov Jawa Timur terus berinovasi, dan bertransformasi digital guna mencetak generasi unggul di masa depan.
Sebelumnya, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim mengapresiasi semangat gotong-royong anak bangsa.
Saat ini, anak-anak di lebih dari 350 ribu sekolah telah menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan dengan implementasi kurikulum merdeka.
Sebanyak 2,6 juta lebih guru saling terhubung untuk saling belajar dan berbagi dengan platform merdeka mengajar.
“Selain itu terobosan lain seperti asesmen Nasional, rapor pendidikan Indonesia, perubahan mekanisme BOS, revitalisasi bahasa daerah, dana Indonesiana, program SMK pusat unggulan, program guru penggerak, dan pengiriman jutaan buku-buku bacaan berkualitas juga telah memberikan dampak dan manfaat yang nyata,” tutur Mendikbudristek.
Sebagai informasi, penghargaan yang diberikan Kemristekdikti kepada para kepala daerah ini untuk memperingati hari pendidikan nasional yang jatuh pada 2 Mei, dan sebagai bulan Merdeka Belajar.
Momentum lekat Ki Hadjar Dewantara, sosok penting dalam dunia pendidikan Indonesia segera ditemukan.
Falsafah dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara merupakan landasan yang mendasari terobosan “merdeka belajar” yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek.
Dalam tiga tahun terakhir, Kemendikbudristek telah meluncurkan 24 episode merdeka belajar yang berfokus pada transformasi sistem pendidikan Indonesia khususnya pada aspek pembelajaran, pendanaan, dan pengelolaan.
Upaya transformasi sistem pendidikan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untukmewujudkan SDM Indonesia yang unggul.(kim/lio)
Discussion about this post