Zulhas Minta Program Regenerasi Petani Muda Banyuwangi Ditularkan ke Daerah Lain

Zulhas saat berdialog bersama kelompok tani di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Zulhas saat berdialog bersama kelompok tani di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Banyuwangi, blok-a.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi program pengembangan regenerasi petani muda saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi pada Senin (3/2/2025).

Dalam kunjungannya, Menko Pangan yang akrab disapa Zulhas ini juga mendorong agar program tersebut ditularkan ke daerah-daerah lain di Indonesia.

“Saya apresiasi program ini dan kami minta kepada Ibu Bupati agar ilmunya di-share kepada yang lain agar petani-petani muda tumbuh di banyak daerah,” ujar Zulhas saat berdialog bersama kelompok tani di Desa Gumuk, Kecamatan Licin.

Banyuwangi dikenal memiliki berbagai program yang mendukung kemunculan petani muda. Salah satunya adalah program Jagoan Tani, yang mendampingi generasi muda untuk berwirausaha di sektor pertanian.

Sejak diluncurkan pada 2021, Jagoan Tani telah melahirkan ratusan petani milenial yang terlibat dalam berbagai aspek pertanian, mulai dari penanaman hingga pemasaran produk olahan.

Menurut Zulhas, petani muda dibutuhkan untuk melanjutkan sektor pertanian. Apalagi, pertanian menjadi salah satu prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

“Petani muda memiliki banyak kelebihan, seperti kemampuan memanfaatkan teknologi. Ada yang menanam menggunakan mesin, memupuk dengan drone, dan memasarkan produk melalui platform digital. Hal ini bisa ditularkan kepada petani lama yang belum familiar dengan teknologi tersebut,” tambahnya.

Zulhas berharap, program ini yang telah berhasil di Banyuwangi dapat ditransfer ke daerah-daerah lain untuk meningkatkan sektor pertanian secara nasional.

Di Banyuwangi telah berdiri Koperasi Petani Milenial “Jenggirat Tangi Banyuwangi Nusantara” yang sebagian besar anggotanya merupakan alumni program Jagoan Tani Banyuwangi.

Ketua koperasi, Ahmad Maulana, menjelaskan bahwa koperasi ini bertujuan mendukung pemasaran produk pertanian yang dihasilkan oleh para petani muda.

“Kami membantu pemasaran produk secara online maupun offline. Saat ini, kami memiliki 170 anggota dengan usia rata-rata di bawah 40 tahun,” kata Ahmad.

Produk yang dipasarkan oleh koperasi ini antara lain susu, jamur, cabai, dan buah naga, serta produk olahan seperti sale buah naga, kripik buah naga, dan sale pisang.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat terhadap program ini.

“Bagi Banyuwangi sektor pertanian menjadi salah satu perhatian dan perlu dipikirkan regenerasinya. Salah satunya program pertanian untuk anak-anak muda, karena kami sadar mereka adalah tulang punggung pangan ke depan. Selain itu, pertanian juga termasuk penggerak utama ekonomi daerah,” kata Bupati Ipuk.(kur/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?