Blok-a.com – Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan rencana proyek pengeboran minyak besar-besaran di Alaska atau yang disebut Willow Project.
Rencana proyek pengeboran minyak besar-besaran di Alaska itu rupanya mendapat banyak tentangan dari masyarakat lantaran dinilai akan menimbulkan sejumlah masalah.
Warganet pun beramai-ramai menandatangani petisi online “stop the willow project” di situs change.org. Petisi itu dibagikan salah satu warganet melalui akun Twitter @tanyakanrl.
“Yuk tanda tangan petisinya guys 💚,” tulis keterangan @tanyakanrl dikutip Blok-a.com, Selasa (21/3/2023).
Hingga berita ini diturunkan, sudah ada sekitar 4.597.529 orang yang meneken petisi tersebut dengan target sebanyak 6.000.000.
Lantas apa itu Willow Project?
Willow Project adalah merupakan proyek pengeboran minyak kontroversial di Lereng Utara Alaska yang dilakukan oleh Perusahaan raksasa energi AS ConocoPhillips.
Pada 13 Maret 2023, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyetujui proyek Willow dan mengabaikan protes dari aktivis lingkungan.
Departemen Dalam Negeri AS telah memberi wewenang kepada ConocoPhillips untuk mengebor minyak di tiga Cadangan Minyak Nasional murni milik pemerintah federal.
Hal ini tentu membuat Biden di serang oleh kelompok lingkungan lantaran dianggap gagal menepati janji kampanye untuk mengatasi perubahan iklim dan mengakhiri pengeboran di lahan publik.
Dilihat dari sisi industri, pengeboran minyak ini sangat menguntungkan. Proyek ini diketahui bisa menghasilkan 180.000 barells oil per hari.
Diperkirakan hasil ini bisa membantu perekonomian US dari segi industri, dan tidak bergantung kepada negara lain untuk mendapatkan minyak.
(hen)