Surabaya, blok-a.com – Informasi update grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023 memberikan rekomendasi tambahan kereta mulai dari Bojonegoro dan sekitarnya.
Hal itu tertuang dalam survei penduduk antar sensus (Supas) menuntut dilakukan integrasi kereta api dengan bus trans Jateng dengan bus trans Jatim.
Demikian diungkapkan Anne selaku Vice President Secretary KAI Commuter Indonesia, di kantor PT KAI Daops 8 Surabaya, Rabu (12/7/2023) kemarin.
Dampak perjalanannya, bagaimana dengan mobilisasi masyarakat di Surabaya, serta evaluasi performansi dalam menjalankan kereta lokal di Surabaya masih perlu dikaji kembali.
“Intergrasi antar moda di Surabaya diharapkan Agustus nanti akan ada uji coba untuk sistem e-tikecting-nya,” ujarnya.
Perlu diketahui ada 3 hal intergrasi antar moda yg harus diselesaikan yakni intergrasi sistem pembayaran, intergrasi layanan, dan intergrasi fisiknya, seperti halte dan stasiun antar moda untuk perpindahan antar moda transportasi satu dengan lainnya.
Dalam hal ini kata Anne, hal utama yang perlu diperhatikan dan menjadi core bisnis KAI adalah sistem pembayaran dengan sistem cashless.
Menggunakan kartu yg dikeluarkan oleh bank Indonesia. Kartu ini sudah diintergrasikan dengan sistem yang ada di Jakarta, dengan MRT dan bus trans Jakarta, trans Jogya dan trans Jateng.
“Sekarang bisa diintergrasikan dengan trans Jatim. Jadi semua upaya ini dilakukan agar memudahkan masyarakat untuk naik transportasi publik yang ada di Jatim,” tegasnya.
Untuk evaluasi Gapeka 2023 dalam 6 bulan terakhir sebelum dan sesudah Gapeka, KAI sudah melayani 6,5 juta penumpang di wilayah Daops 8 ini mulai dari Sidoarjo, Surabaya, Malang, BLitar, dan Kertosono.
Dan setelah gapeka yang baru dirilis 1 bulan yang lalu tercatat ada 1,2 juta penumpang sampai saat ini terlayani.
Menurutnya, potensi peningkatan terjadi seperti stasiun Ngujang sudah melayani 1500 penumpang sejak dibuka. Stasiun Purwoasri hampir 2000 penumpang, stasiun Pakisaji 1500 pengguna.
“Ada kenaikan kisaran 4%-5%,” jelasnya.
PT KAI akan selalu meningkatkan pelayanan melalui berbagai evaluasi dan masukan dari masyarakat sampai mendapatkan pola pelayanan yang baik dan sesuai.
Terkait evaluasi Gapeka 2023 di mana Blitar dijadikan tempat transit, maka bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan KA Penataran Dhoho ini ada jadwal 5 kali PP dan ada 4 PP di KA Penataran.
“Serta ada tiga jadwal yang tanpa transit di Stasiun Blitar,” jelasnya lagi.
Berdasarkan evaluasi akan ada perubahan dari pola-pola yang ada berdasarkan perkembangan fasilitas yang ada baik dari segi operasional pertarifan dan lainnya.(kim/lio)