Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran di Kota Malang sudah Terbeli 52 Persen

Ilustrasi registrasi penumpang kereta api. (blok-a.com/Isma)
Ilustrasi registrasi penumpang kereta api. (blok-a.com/Isma)

Kota Malang, blok-a.com – Sudah terlihat tanda-tanda rencana masyarakat untuk mudik lebaran pada pekan kedua Ramadan 2023 Selasa (4/4/2023) Sore.

“Penjualan tiket kereta api untuk periode mudik lebaran 2023 di Stasiun Malang Kota sudah mencapai 52 persen,” kata Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Selasa (4/4/2023) Sore.

Ada pergerakan signifikan dalam pemesanan tiket kereta api di Stasiun Malang Kota untuk periode antara 12 April hingga 3 Mei 2023.

“Sebanyak 52 persen tiket kereta api untuk keberangkatan pada periode 12 April hingga 3 Mei 2023 dari Stasiun Malang telah terpesan pada tanggal 3 April 2023,” ujarnya.

Pihaknya telah menyiapkan 6.442 kursi per hari untuk keberangkatan dari Stasiun Malang guna mendukung momen Lebaran 2023.

“Dari jumlah tersebut, terdapat 1.970 tempat duduk tambahan dan 4.472 tempat duduk reguler yang tersedia khusus untuk keberangkatan dari Stasiun Malang,” jelasnya.

Paling tidak terdapat lima rute perjalanan kereta api yang menjadi pilihan utama masyarakat dalam memesan tiket jelang Lebaran 2023.

“KA Matarmaja dengan rute Malang-Pasuruan, KA Jayabaya dengan rute Malang-Surabaya-Pasar Senen, dan KA Malabar dengan rute Malang-Bandung menjadi pilihan favorit di antara lima rute perjalanan kereta api yang banyak dipesan masyarakat jelang Lebaran 2023,” kata dia.

Selain tiga rute perjalanan kereta api yang menjadi favorit, terdapat juga dua rute lainnya dari Stasiun Malang yang banyak dipesan oleh masyarakat, yaitu KA Malioboro Ekspres dengan tujuan Malang-Yogyakarta dan KA Gajayana dengan tujuan Malang-Gambir.

“Pemesanan tiket untuk tanggal 19 April 2023 mencapai 50 persen dan untuk tanggal 20 April 2023 mencapai 55 persen merupakan pemesanan yang menjadi favorit di antara pelanggan sebelum hari Lebaran,” tandasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?