Tidak Langka, Elpiji Bersubdi di Kota Malang Tersedia di Pangkalan Resmi

Pembeli gas elpiji 3 kg bersubsidi di Kota Malang (blok-a/bob)
Pembeli gas elpiji 3 kg bersubsidi di Kota Malang (blok-a/bob)

Kota Malang, blok-a.com – Elpiji 3 kg berubsidi dikabarkan langka. Namun kelangkaan elpiji bersubsidi itu sebenarnya tidak terjadi.

Elpiji 3 kg atau bersubsidi tersebut tersedia di pangkalan-pangkalan resmi di Kota Malang.

Salah satunya adalah di pangkalan resmi di Jalan Nusakambangan Nomor 7B Kota Malang.

Pemilik pangkalan, Sumarsih menjelaskan, tidak ada kelangkaan. Warga tidak perlu khawatir. Sebab, stok elpiji di pangkalannya tidak pernah habis. Harganya pun tetap sama sesuai HET yakni Rp 16 ribu.

“Gak ada mas langka. Aman kok,” jelasnya.

Dia menjelaskan, kemungkinan warga-warga itu mengeluh langka karena beli di warung pengecer elpiji bersubsidi itu.

Sebab, ada instruksi dari agen ataupun Pertamina agar tidak menjual ke pengecer.

“Kalau di sini ya aman tapi kalau di pengecer ya gak ada kan ada instruksi dibatasi. Kalau pengecer mau beli di pangkalan saya ya saya tolak,” tuturnya.

Jika warga membeli elpiji bersubsidi atau elpiji melon di pangkalan tersebut ada batasannya dan syaratnya.

Syaratnya adalah pembeli harus membawa KTP dan KK. KTP dan KK itu dibawa untuk didaftarkan Sumarsih ke website Pertamina, yakni Mypertamina.id.

Batasnya satu KTP yang sudah terdaftar itu dibatasi untuk pembelian elpiji bersubsidi sebanyak 4 kali.

“Kalau gak terdaftar di sini ya gak saya layani. Saya tolak,” tegasnya.

Adapun beberapa pembeli elpiji tabung yang dia tolak. Dia bercerita ada pembeli dari Krebet, Kecamatan Bululawan yang dia tolak.

Meskipun jauh, dia tegas tidak bisa melayani pembeli itu. Sebab, dia tidak terdaftar sebagai penerima elpiji bersubsidi itu.

“Apalagi pakai mobil. Ya saya gak layani. Wong ini untuk orang yang gak mampu,” jelasnya.

Terpisah, salah satu pembeli elpiji 3 kg, Bambang Budi mengaku sudah ke beberapa warung di Kota Malang untuk mendapatkan elpiji bersubsidi.

Namun baru di pangkalan resmi milik Sumarsih ia baru mendapatkan.

“Ya sampai ke Blimbing kosong. Ternyata di pangkalan resmi ini baru ada,” tutupnya.

Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan, kelangkaan elpiji 3 kilogram di Kota Malang itu tidak benar.

Pihaknya mengaku bahwa elpiji itu masih tersedia dan hanya ada di pangkalan resmi.

“Kami sediakan di pangkalan resmi yang terdaftar kami dan stoknya aman. Jadi tidak perlu khawatir,”tuturnya.

Harganya pun sudah ditetapkan sesuai HET yakni Rp 16 ribu per tabung. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?