Tahanan Tewas, Polres Tanjung Perak Dikepung Massa Aliansi LSM dan Pencak Silat

Massa aliansi dari berbagai LSM dan perguruan pencak silat se-Surabaya menggeruduk Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (29/4/2023), buntut tewasnya seorang tahanan. (blok-a.com/Isma)
Massa aliansi dari berbagai LSM dan perguruan pencak silat se-Surabaya menggeruduk Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (29/4/2023), buntut tewasnya seorang tahanan. (blok-a.com/Isma)

Surabaya, blok-a.com – Ratusan massa aliansi dari berbagai LSM dan perguruan pencak silat se-Surabaya, menggeruduk Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (29/4/2023).

Aksi massa mengepung Mapolres ini dipicu oleh tewasnya rekan mereka, yang merupakan tahanan Polres Tanjung Perak, dalam kasus Narkoba, Jumat (28/04/2023) pukul 18.46 WIB kemarin.

Massa pendemo meneriakkan yel-yel permintaan penjelasan dan pertanggujawaban akan tewasnya tahanan tersebut.

Keluarga tahanan tidak terima dan mempertanyakan alasan penyakit asma bisa sebabkan tahanan meninggal dunia.

Korlap aksi Baihaqi Akbar, Ketua DPP Aliansu Madura Indonesia, berorasi. Dia meminta pertanggungjawaban Kasat Tahti, Plt Kasat Narkoba dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, untuk menjelaskan dan menemui pendemo.

“Demi Allah saya bersumpah tidak akan membubarkan diri sampai ada penjelasan baik dari Kasat Tahti, Kasat Narkoba dan Kapolres, yang pasti tidak mungkin tahanan bisa tewas kecuali ada penyiksaan,” ujar Baihaqi.

Mereka menuding bahwa kematian tahanan Narkoba Abd Kadir bin Sihab Sanhaji, itu karena penyakit ashma adalah diada-adakan. Keluarga meyakini bahwa ada indikasi penyiksaan dalam tahanan.

Istri tahanan AK (45) bernama Sitiyah, warga Jalan Kapas Madya, Tambaksari, Surabaya mengaku di sejumlah bagian tubuh suaminya terdapat luka.

Sebelumnya, Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina, mendatangi rumah duka di Jalan Kapas Madya 2 nomor 45 Surabaya.

Di kesempatan itu, AKBP Herlina, menjelaskan, bahwa tahanan tersebut meninggal dunia saat dalam perjalanan dari Mako Polres Pelabuhan Tanjung Perak ke RS PHC.

“Sesampainya di rumah sakit sudah dinyatakan almarhum Abd Kadir bin Sihab Sanhaji telah meninggal dunia, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan,” tegas Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.

Ketika di rumah sakit, sambung Herlina, pihak keluarga yang hadir kala itu tidak mau dilakukan autopsi terhadap jenazah almarhum Abd Kadir bin Sihab Sanhaji.

“Akhirnya, jenazah dibawa pulang. Sesampainya di rumah, pihak keluarga menemukan ada tanda-tanda yang diduga kekerasan,” terangnya.

Agar opini negatif tidak berkembang luas di masyarakat, pihak Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak memberikan solusi supaya jenazah dilakukan autopsi di rumah sakit dr Soetomo Surabaya.

“Rumah sakit dr Soetomo kan netral Mas, dengan harapan agar hasilnya bisa maksimal dan transparan. Biar sama-sama enak dan dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas AKBP Herlina.(kim/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?