Kota Malang, blok-a.com – Mira Lesmana dan Riri Riza, dua sosok penting perfilman Indonesia hadir di Malang Creative Center (MCC), Jumat (10/10/2025). Dalam talkshow bertajuk “MTN IkonInspirasi x REKREASINEMA” keduanya berbagi kisah perjalanan tiga dekade Miles Films berkarya di dunia film tanah air.
Acara ini dihadiri lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari pelajar SMA/SMK, mahasiswa, komunitas film, hingga masyarakat umum. Kegiatan juga dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kemendikbud RI, Ahmad Mahendra.
Selama 30 tahun berdiri, Miles Films telah melahirkan 21 film. Beberapa di antaranya menjadi box office nasional seperti film “Petualangan Sherina” dan “Ada Apa dengan Cinta?”.
Namun, Mira menegaskan, perjalanan panjang itu bukan sekadar capaian komersial.
“Ketika bertemu dengan pembuat film, semua negara bikin film itu susah. Jadi kalau mau buat film harus sungguh-sungguh, apa yang bisa diberikan kepada penonton masyarakat,” ujar Mira.
Selain film populer, Miles juga konsisten menghadirkan film dengan tema sosial dan kemanusiaan, seperti “Atambua 39°C” dan “Humba Dreams”, yang menyorot potret kehidupan dan budaya di Indonesia Timur.
“Film-film seperti itu mungkin tidak menjangkau penonton luas karena orang datang ke bioskop untuk hiburan. Tapi bagi kami, penting untuk tetap membuat film yang merekam kemanusiaan dan budaya Indonesia,” jelas Mira.
Bagi Riri Riza, setiap karya Miles Films berangkat dari keinginan untuk menghadirkan sesuatu yang baru. Ia mencontohkan “Petualangan Sherina” sebagai film musikal anak pertama di Indonesia yang berhasil menarik jutaan penonton.
“Kami selalu berusaha agar setiap film memiliki kebaruan, baik dari sisi cerita, visual, maupun pendekatan emosional,” kata Riri.
Terpisah, Direktur Jenderal Ahmad Mahendra yang turut hadir menilai, perkembangan perfilman Indonesia sedang berada di masa keemasan. Ia menyebut, penonton film nasional mencapai 81 juta pada 2024 dan berpotensi menembus 90 juta pada tahun ini.
“Sekarang film Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bahkan sineas kita banyak dipercaya menjadi juri di festival internasional,” ujar Mahendra.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Kota Malang, Tri Oky Rudianto, menilai kegiatan seperti ini menjadi ruang penting bagi pelajar dan generasi muda untuk mengenal lebih dalam dunia film.
“Potensinya besar. Di Kota Malang sudah ada jurusan perfilman di sejumlah SMK dan SMA. Ke depan kami akan terus berkolaborasi agar Malang bisa melahirkan generasi kreatif di dunia perfilman,” ucap Tri.
Dalam kesempatan itu, Mira juga berbagi pesan kepada sineas muda agar memahami dunia film secara menyeluruh.
“Jadi tidak hanya mikir angka berapa penonton atau menang, kalau itu sebuah pencapaian. Tapi kesungguhan kenapa membuat film, apa pesan yang ingin disampaikan, mau dibawa ke mana, untuk siapa itu lebih penting,” tutupnya.(ber/lio)
Balas
Lihat komentar