Kabupaten Malang, Blok-a.com – Pemburu biawak tenggelam di Sungai Brantas, Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Awalnya korban tengah berburu Biawak bersama dua orang temannya. Karena aliran air sungai cukup deras, saat korban hendak menyebrang sungai, korban tiba-tiba terseret arus hingga tenggelam dan hilang.
Korban tersebut yakni Dimas Adi Saputro (22), warga KelurahanKemantren, Kecamatan Sukun Kota Malang. Korban dikabarkan hilang pada Minggu (16/04/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.
Rekan korban, Agus Purnomo menjelaskan, saat kejadian dirinya tengah menunggu dua rekanya yang tengah menyiri aliran sungai, sehingga saat ditanya awakmrdia ia tidak menetahui pasti kronologinya.
Agus mengatakan, dirinya baru mengetahui saat salah satu warga yang mengetahui kejadian tersebut memberitahu bahwa pemburu biawak itu hilang tenggelam terbawa arus sungai.
“Tadi mau nggladak (mencari biawak dengan anjing), tapi dua yang nyisir sini pinggir sungai, saya di atas.Tenggelamnya di gang 6.
Dia mau nyeberang sungai,” ungkap Agus saat ditemui awakmedia, Minggu (16/04/2023).
Sementara itu, teman korban lainya yang membersamai korban yakni Santoso megaku, dirinya sempat meminta korban untuk naik terlebih dahulu untuk makan siang.
Namun, ajakan Santoso ditolak oleh korban, sehingga korban melanjutkan penyisiran dan kemudian menyebrangi aliran sungai.
“Kan aku ajak makan anaknya, anaknya gak mau langsung nyebrang. Pakai sepatu boot,” terang Santoso saat ditemui awakmedia di lokasi kejadian.
Tak berlangsung lama, korban yang hendak menyebrang aliran sungai itu terbawa arus hingga tenggelam. Melihat kejadian itu, Santoso sontak berusaha menolong korban.
Namun lagi lagi tangan Santoso tak sampai, ia sudah berusaha sekuat mungkin untuk mengapai tangan korban namun tetap nihil. Sangking derasnya arus, korban terseret hingga tidak bisa diselamatkan.
“(saya berusaha)Menolong nggak sanggup, lepas, ada pusarannya.Sebelum tenggelam, dia lihat saya, nangis. Tahu-tahu anak ini di sana, saya cari itu,” tutur Santoso dengan mata berkaca-kaca.
Selanujutnya, pencarian itu dilanjutkan bersama bantuan warga sekitar. Salah satu saksi mata melihat dari jauh bahwa tubuh temanya tengah terombang-ambing disungai.
Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan, warga melarang Santoso untuk ikut masuk ke dalam sungai.
“Ibu-ibu lihat temen saya masih gelimpangan di situ. Saya mau nolongin, tapi dipegangin sama orang kampung. Tapi saya tetep berontak aja,” ucapnya.
Terpisah, anggota Tim SAR, Janoko menjelaskan, pihaknya akan masih menunggu perkembangan. Jika sudah mendapatkan izin, pihaknya akan melakukan pembangunan posko dan melanjutkan korban tenggelam tersebut.
“Kita belum mengorek informasi yang lebih detailnya lagi karena kita dapat KTP atau identitas yang jelas dari korban. Ini nanti kita juga follow up ke perangkat desa,” singkat Janoko.
Selanjutnya, Kapolsek Pakisaji, AKP Sutimo mengatakan, korban sudah ditemukan oleh warga setempat di Jembatan Kedung Pedaringan Kepanjen pada Senin (17/4) pagi.
“Jam 06.00 WIB tadi ditemukan oleh masyarakat di Jembatan Kedung Kepanjen,” pungkasnya.
(ptu/bob)