Korban Tragedi Kanjuruhan Sudah Merasa Tidak Memiliki Harapan

whatsapp image 2022 12 30 at 13.34.20 (1)
Caption: Situasi di Tribun VIP Stadion Kanjuruhan saat Tragedi Kanjuruhan terjadi, Sabtu (1/10/2022) lalu (dok. Ica for blok-a)

Kabupaten Malang, Blok-a.com — Ica (22), salah satu korban yang selamat dari Tragedi Kanjuruhan. Sepupunya yang masih kelas 1 SMA, meninggal dunia dalam tragedi tersebut.

Ica mengaku bahwa saat itu dirinya duduk di tribun VIP bersama teman-temannya. Mereka ingin menonton club kebanggaan mereka berlaga di lapangan.

“Pas itu aku sama temen-temen sebelas orang duduk di tribun VIP,” ujar Ica pada wartawan Blok-a.com, Jumat (30/12/2022).

Dirinya mengungkapkan bahwa ada beberapa temannya yang sempat terinjak-injak juga.

“Ada temenku yang jatuh dari tangga itu sempat ketimpa orang, keinjek,” ujarnya.

Ica sempat terkena efek gas air mata. Matanya pada saat itu memerah, namun ia tidak merasakan perih.

Ia juga memiliki riwayat penyakit asma. Penyakitnya kambuh saat ia sampai di rumah untuk beristirahat.

“Waktu di stadion alhamdulillah asma ku nggak kambuh, tapi waktu mau rebahan di kamar sih,” tutur Ica.

Ica merupakan seorang fans yang memang selalu menonton pertandingan Arema.

“Aku selalu nonton emang dari dulu tiap Arema ada match di Malang pasti aku tonton,” katanya.

Sebagai fans yang selalu mendukung club idolanya, ia mengaku sangat kecewa karena Arema malah mengikuti Liga 1.

Ia menceritakan bahwa waktu itu dirinya dan teman-teman supporter lainnya sempat berkeliling untuk menyalurkan bantuan pada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Saat itu, para orang tua korban masih sering menangis ketika mengingat anak mereka yang tidak disangka akan meninggal dalam tragedi tersebut.

“Jujur kecewa banget, masih banyak orang tua korban yang belum kering air matanya, tapi mereka tetep tanding lagi, ngga ada hati nurani banget sih,” papar Ica.

Saat ditanyai harapan, Ica mengatakan dirinya bingung mau berharap seperti apa lagi. Pasalnya, perjuangan teman-teman Aremania yang selama ini dilakukan tidak digubris sama sekali.

“Bingung aku mau berharap apa lagi, temen-temen udah pada turun buat demo setiap minggu, bahkan sampai ijin kerja buat menyurakan keadilan, tapi dari aparat penegak hukum ngga ada tindakan yang sesuai dengan tuntutan kami,” pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa berdasarkan keterangan Koordinator Tim Kuasa Hukum TGA yang didapatkan blok-a.com, tidak ada konfirmasi kepada tim kuasa hukum TGA terkait apakah sudah ditambahkan unsur kesengajaan, pasal yang dimaksud, dan pebambahan tersangka.

“Tidak ada konfirmasi sama sekali ke kami. Ternyata setelah berkas P21, tidak ada penambahan tersangka, penambahan pasal, tidak ada rekonstruksi ulang,” kata Anjar.

Pihaknya mengatakan bahwa untuk saat ini yang dapat dilakukan adalah untuk mengawal jalannya persidangan nanti.

Anjar mengatakan bahwa mereka akan memastikan saksi-saksi dari Aremania bisa hadir di persidangan.

“Selain itu, fakta yang terungkap di persidangan nanti akan kita dorong untuk menjadi perkara baru yang dapat menjerat pihak-pihak lain yang bertanggung jawab terhadap Tragedi Kanjuruhan tapi belum tersentuh hukum,” pungkasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?