Kena Banjir Bandang Malang Selatan, Desa Pujiharjo Keluhkan Lambatnya Normalisasi Sungai

Sungai yang melintasi wilayah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Banyuwangi.
Sungai yang melintasi wilayah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Banyuwangi.

Kabupaten Malang, blok-a.com – Pihak Desa Pujiharjo sempat ajukan permintaan normalisasi sebelum terjadinya bencana banjir bandang. Namun, hingga bencana tersebut melanda pada Jumat (7/7/2023) kemarin, tidak ada respons dari pemerintah.

Kepala Desa Pujiharjo, Hendik menyebut, pengajuan normalisasi sungai itu diajukan sejak banjir bandang yang melanda wilayahnya pada tahun 2022 silam.

Namun hingga saat ini, kata Hendik, pemerintah daerah mapun pemerintah pusat saling lempar tanggung jawab.

“Kami butuh bronjong dan normalisasi, dari dulu kami sudah minta itu setelah terjadi banjir pada bulan 10 tahun 2022 lalu. Dan tidak ada repospon sampai saat ini,” terang Hendik saat kepada Blok-a.com, Sabtu (7/07/2023).

Dikatakan Hendik, seluruh pemerintah baik daerah maupun pusat saling lempar tanggung jawab. Sebab, ia sempat melakukan pengajuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang namun ditolak.

“Katanya bukan kewenangan Kabupaten Malang, tapi kewenangan Provinsi Jatim. Nah provinsi sendiri saya tanya katanya bukan kewenangan provinsi tapi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Lah kata BBWS itu kewenangan pengairan Provinsi Jatim, jadi cuma saling lempar,” jelasnya.

Karena itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Pujiharjo melakukan normalisasi sungai secara mandiri menggunakan dana desa.

Namun sebelum normalisasi selesai dilakukan, banjir terlebih dahulu menerjang hingga menyebabkan puluhan rumah terendam dan beberapa rumah lainnya rusak sedang hingga berat.

“Akhirnya kita pinjam alat BPBD dengan biaya sendiri, untuk pengerukan dan normalisasi Sungai Tundo yang terletak di Dusun Krajan, belum selesai banjir datang,” pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Malang Selatan terdampak banjir bandang, Jumat (7/7/2023), akibat peningkatan debit air sungai karena cuaca buruk. Salah satu wilayah terdampak yakni Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo.

KHendik mengatakan, saat ini kondisi sungai mulai surut. Sehingga warga bisa kembali ke rumahnya untuk membersihkan sisa material yang terbawa arus banjir.

“Alhamdulillah kondisi sudah mulai surut airnya, warga mulai bersih bersih dan juga menyingkirkan sisa material,” tutur Hendik.

Akibat banjir bandang dan tanah longsor pada Jumat (7/7/2023) kemarin, sebanyak 30 puluh rumah di Desa Pujiharjo terendam, dua rumah rusak parah dan satu rumah rusak sedang.

“Ada satu rumah rusak berat karena terbawa arus air sungai dan satu rumah rusak sedang di Dusun Krajan Desa Pujiharjo karena tersapu aliran sungai yang cukup deras,” terangnya.(ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?