Kota Malang, blok-a.com – Gedung DPRD Kota Malang rusak akibat aksi tolak UU TNI bertahuk ‘Malang Turun Ke Jalan’ pada Minggu (23/3/2025).
Mulai dari petasan, pecahan kaca hingga molotov dilemparkan oleh massa aksi tolak UU TNI ke dalam Gedung DPRD Kota Malang.
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah menyebut saat ini masih melihat sisi bagian mana yang mengalami kerusakan akibat kejadian ini.
“Sebelah kiri Gedung (sepertinya) mengalami kerusakan akibat terbakar,” katanya.
Rimzah mengungkapkan, masih menunggu koordinasi dengan Sekretariat Dewan (Setwan) untuk melihat berapa jumlah kerugian yang dialami akibat kerusakan gedung dewan ini.
“Kami juga akan koordinasi dengan teman-teman dinas terkait, untuk menghitung kerusakannya,” imbuhnya.
Disinggung terkait aksi yang terjadi kemarin, Rimzah menyebut bahwa DPRD telah berupaya maksimal untuk menyampaikan berbagai masukan warga kepada tingkat pusat.
“Kami ini bukan lembaga yang membuat atau membatalkan undang-undang, tapi kami punya peran untuk menyalurkan aspirasi ke DPR RI. Setiap protes atau usulan yang masuk, kami catat dan kami teruskan ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan, termasuk dengan aparat keamanan dan dinas-dinas terkait.
“Baru 15 menit yang lalu saya masih koordinasi dengan Kapolresta dan Dandim, supaya jika ada aksi lanjutan bisa diantisipasi dengan baik,” katanya.
Rimzah berharap, kedepannya aksi seperti ini berlangsung dengan damai tanpa adanya anarkis seperti yang saat ini terjadi.
“Aspirasi itu hak semua warga. Tapi mari kita duduk bersama, kita cari solusi bersama, tanpa kekerasan,” pungkasnya.
Dalam pantauan di lokasi saat aksi demontrasi, berbagai benda dilemparkan oleh para massa aksi. Mulai dari petasan, pecahan kaca hingga molotov dilemparkan menuju ke dalam Gedung DPRD. Terlihat, api berkobar di lantai dua Gedung DPRD ini. (yog)