Kabupaten Malang, blok-a.com – Berikut adalah fakta-fakta terkait guru ngaji di Singosari Kabupaten Malang diduga cabuli tiga muridnya.
Terjadi peristiwa miris di Desa Singosari Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Guru ngaji berinisial K (73) diduga cabuli 3 muridnya.
Sementara ini blok-a.com merangkum sejumlah fakta terkait guru ngaji diduga cabuli tiga murid itu yang dikumpulkan sebagai berikut:
- Mencabuli Tiga Murid Sejak 2021 hingga 2023
Guru Ngaji itu diduga cabuli tiga muridnya. Inisialnya NAK (9), EYP (10), dan ACC (12).
Ketiganya dicabuli dalam kurun waktu dua bulan, yakni mulai akhir tahun 2021 hingga Januari 2023.
Untuk korban ACC diduga dicabuli pada akhir tahun 2021. Sementara EYP dicabuli pada Desember 2022 kemarin.
“Dan NAK dicabuli pada Januari 2023,” tutur Kasatreskrim Iptu Wahyu Riski Saputro.
- Modus dengan Dalih Mendoakan
K melancarkan aksi bejatnya dengan berpura-pura mendoakan tiga korbannya.
Salah satu yang terkena modus itu adalah korban NAK. Saat mengaji, K berpura-pura mendoakan NAK.
Cara mendoakannya ini adalah dengan memegang kepala bagian atas NAK. Lalu setelahnya dada NAK dipegang.
“Berlanjut tangan pelaku masuk ke dalam baju korban dan meremas payudaranya,” paparnya.
- Korban Tidak Melawan
Guru Ngaji yang diduga cabuli tiga muridnya itu pun melancarkan aksinya tanpa perlawanan.
Tiga korbannya NAK, EYP, dan ACC tidak melakukan perlawanan.
Mereka takut melawan karena K adalah gurunya mengaji.
Setelah melakukan dugaan cabul itu pun ketiganya diberi uang Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu.
“Setelah melakukan pelecehan itu korban diberi uang Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu dan disuruh pulang,” kata Iptu Wahyu.
- Kabar Tersebar dan Klarifikasi
Setelah melakukan dugaan pencabulan, kelakukan K tersebar di warga sekitar.
Kanit 3 Satreskrim Polres Malang, Ipda Choirul Mustofa menjelaskan, warga diwakili ketua RT dan Bendahara Masjid mendatangi pelaku. Keduanya melakukan klarifikasi atas dugaan pencabulan itu ke K.
“Namun jawaban terlapor (K) katanya tidak melakukan dan itu fitnah,” kata dia.
Setelahnya warga langsung melaporkan ke polisi. Choirul untuk menemukan kebenaran dari dugaan pencabulan itu telah memeriksa enam orang.
“Satu pelapor dari orang tua korban, tiga korban dan dua saksi,” terangnya. (ptu/bob)
Discussion about this post