Aremania Tuntut Polri Lebih Profesional: Jangan Remehkan 136 Korban Jiwa!

Aksi damai Aremania tuntut #usuttuntas Tragedi Kanjuruhan, Kamis (20/10/2022) - blok-a.com/Syams Shobahizzaman
Aksi damai Aremania tuntut #usuttuntas Tragedi Kanjuruhan, Kamis (20/10/2022) - blok-a.com/Syams Shobahizzaman

Kota Malang, blok-a.com Div Propam Polri memeriksa sembilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Malang Kota, Senin (19/12/2022).

Salah satu pihak pengadu yang juga sebagai Tim Gabungan Arema, Anwar M Aris mengatakan, pihaknya mendesak Divpropram untuk tegas menindak Irjen Pol Nico Afinta terkait hasil penyidikan.

“Nico Afinta pasca peristiwa mengatakan, gas air mata sudah sesuai prosedur ini jedral macam apa ini jangan seenaknya, jangan meremehkan 136 korban jiwa itu,” tutur Anwar pada Senin (19/12/2022).

Dikatakannya, pihak pengadu akan terus melakukan tindak tegas untuk melapor kepada Divprovpam agar menginvestigasi para penyidik pada derektorat kriminal umum Polda Jatim.

“Sebagai seorang polisi harus benar-benar diinvestigasi di sini ada pangkat disini ada gas air mata jelas, ada korban jiwa masak ancamannya cuma setahun. Kita tidak mempermasalahakan hukumannya berapa tapi yang kita permasalahkan profesionalitas Polri,” terangnya.

Lebih lanjut, Anwar bahkan menekankan kepada Divpropram untuk melakukan rekontruksi. Sebab, sejauh ini ia menilai hasil penyidikan tak sesuai fakta yang ada.

“Misalkan saya jelas-jelas ya jelas melakukan rekontrusksi tidak ada penembakan gas air mata di tribun, rekontruksinya ya di ulang dong ya itu tuntutan kami jelas banyak fakta disampaikan oleh keluarga korban ini,” tandasnya.

Dengan adanya pertemuan ini, ia bersama pihak pengadu berharap adanya putusan yang adil dan sesuai dengan fakta yang terjadi di lokasi.

“Kami harap bisa menggugah nurani Polri, dalam hal ini jelas kami meminta kepada kadivpropam yang sekarang untuk benar-benar menurunkan anggotanya untuk melakukan proses lidik. Sidik dan investigasi terhadap anggota-angota polri yang berpangkat perwira terutama jendral Nico Afinta yang patut diduga sengaja melakukan kekerasan di kanjuruhan,” pungkasnya. (ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?